Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga BBM di dalam negeri belum menunjukkan penurunan meski harga minyak dunia terus merosot hingga level terendah.
Terkait hal itu, Pertamina didorong agar dapat melakukan konversi harga BBM demi kepentingan pemberian kompensasi kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar menjelaskan kebijakan tersebut sangat rasional di saat beban masyarakat terdampak bencana Covid-19 akibat terkena PHK yang jumlahnya semakin membengkak.
Di sisi lain, lanjutnya, Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) seharusnya bertindak lebih bijak dan adil terkait alokasi penyaluran dan pemberian cashback hingga 50% pembelian BBM bagi kelompok tertentu.
Baca: DPR Cecar Dirut Pertamina, Mengapa Harga BBM yang Tak Kunjung Turun
"Kebijakan tersebut mestinya dapat dikonversikan untuk pemberian kompensasi kepada masyarakat secara lebih luas, bukan fokus pada tukang ojek online alias ojol saja, namun juga menyasar ke kelompok buruh dan pekerja yang terkena PHK, termasuk tukang ojek reguler alias pangkalan alias non ojol, kelompok pedagang makanan keliling, pedagang sayur keliling, becak motor dan lain-lain", kata mantan Menteri Desa PDTT itu, Sabtu (18/4/2020).
Marwan juga ingatkan, menciptakan rasa keadilan di tengah masyarakat saat pandemi covid-19, jelang puasa dan lebaran menjadi lebih utama agar mereka dapat menikmati hari-hari mereka dengan rasa aman dan nyaman sembari menunggu pekerjaan lagi pasca pandemi berlalu.
Baca: Saat Dirut Pertamina Nicke Widyawat Curhat Penjualan BBM Anjlok
"Kebijakan konversi tersebut menjadi sumber kekuatan baru dalam upaya membantu kelompok masyarakat yang terkena PHK secara konkret," ujarnya.
Marwan juga mengingatkan agar Pertamina memastikan pasokan BBM aman dan terdistribusi ke seluruh daerah dengan baik, terutama di saat pandemi covid-19, bulan puasa dan lebaran hingga pascapandemi Covid-19.(Willy Widianto)