Di masa pandemi Covid-19 ini, negara di seluruh dunia berjuang mengembangkan tes antibodi untuk membantu mendiagnosa adanya infeksi pada organ tubuh.
Terutama pada infeksi saluran pernapasan dan organ pencernaan.
Namun ada laporan bahwa organisasi dan sejumlah orang berusaha mendapatkan alat tes itu sendiri.
Rata-rata orang-orang ini nekat melakukan tes antibodi sendiri agar bisa segera bekerja kembali.
Tetapi hasil tes tersebut mayoritas cenderung tidak tepat seperti dikabarkan The Guardian.
Baca: 70 Vaksin Covid-19 Tengah Dikembangkan, WHO Sebut 3 di Antaranya Sedang Diuji Coba
Baca: Donald Trump Setop Danai WHO, Menlu Jerman: Menyalahkan Pihak Lain Bukanlah Solusi
Koordinator nasional program pengujian Covid-19 di Inggris, John Newton percaya upaya untuk mengembangkan alat uji seperti ini sangat menjanjikan.
Akan tetapi dia juga mengatakan bahwa hasil tes dari peralatan dan proses yang tidak terverifikasi bisa meningkatkan resiko timbulnya sakit atau bahkan menyebarkan virus.
Newton dengan tegas memperingatkan agar orang-orang tidak asal membeli dan melakukan tes antibodi.
"Sampai saat itu, tolong jangan membeli atau melakukan tes yang tidak terbukti. Tes itu mungkin tidak dapat diandalkan untuk penggunaan yang kamu maksudkan," kata Newton dikutip dari Sky News.
"(Alat tes) mungkin memberikan hasil yang salah dan menempatkan kamu, keluarga kamu, atau orang lain dalam bahaya."
"Sementara itu, saya menyarankan organisasi, baik di sektor publik dan swasta, menentang penggunaan tes antibodi yang belum diverifikasi di pengaturan laboratorium," ujarnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)