News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Mulai Sasar Anak-anak, Arist Merdeka Sirait Ingatkan Soal Asupan Makan Bergizi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI anak yang terpapar Covid-19

TRIBUNNEWS.COM - Mulai munculnya pasien terkonfirmasi Covid-19 dari kalangan anak mendapatkan perhatian serius dari Komnas Perlindungan Anak dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Selain itu, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus dijalankan dengan disiplin.

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menilai, adanya pasien Covid-19 dari anak-anak tidak lepas dari keluarga dan orangtua kehilangan pekerjaan maupun penghasilan.

Sehingga ini mengurangi konsumsi makanan yang bergizi selama pelaksanaan kebijakan PSBB.

Arist mengimbau pemerintah di setiap daerah agar menyediakan bantuan sosial kemanusiaan.

Bantuan tersebut bisa berupa makanan yang dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tumbuh anak dari kemungkinan serangan virus corona.

"Hal ini dilakukan agar jutaan anak khususnya balita mendapat konsumsi atau asupan makanan yang baik selain ASI sesuai dengan imbauan Presiden," ucap Arist dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/04/2020).

Baca: UPDATE Corona Dunia Senin 27 April 2020: Tembus 2.991.073 Pasien Positif, 877.126 Sembuh

Arist Merdeka Sirait dalam sebuah acara (Instagram.com/lpakotabekasi)

Arist juga meminta kepada pemerintah di hulu hingga hilir untuk memberikan bantuan sosial secara merata.

Utamanya dalam hal menyediakan bantuan yang tidak hanya berorientasi kebutuhan konsumsi orang dewasa.

"Sialnya, seolah-olah anak tidak perlu mendapat makanan selain ASI sebagai asupan utama anak balita," tegasnya.

Menurut pria berkacamata ini, tidak adil jika anak dan balita di Indonesia tidak mendapat konsumsi asupan atau makan yang baik.

Arist menekankan dalam situasi pandemi global Covid 19 yang sedang terjadi saat ini, anak tidak lagi hanya urusan orangtua atau keluarga.

Namun, sudah menjadi persoalan negara supaya hak hidup anak dan hak atas kesehatan terjamin.

Baca: Inilah Kabupaten di Indonesia yang Belum Tersentuh Corona, Seluruh Pintu Masuk Ditutup

Covid-19 Mulai Menyasar Anak

Potongan gambar video viral seorang ibu dan anak yang dinyatakan positif Covid-19 sedang berpelukan ketika dibawa hendak dibawa tim medis ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta pada 20 April 2020. (Screenshot/Istimewa)

Arist Merdeka Sirait menyebut serangan wabah Covid-19 mulai menyasar anak-anak di Indonesia.

Hal tersebut diketahui setelah Arist mendapatkan laporan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Deliserdang.

Di Deliserdang, seorang remaja 16 tahun meninggal dunia karena positif terinfeksi virus corona.

Diketahui korban masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Tidak hanya di Kabupaten Deliserdang, Covid-19 juga menginfeksi anak-anak di berbagai daerah lainnya seperti, Kabupaten Kutai Timur.

Bahkan Dinas Kesehatan di Kalimantan Timur melaporkan di Provinsi Kalimantan Timur ditemukan 34 usia anak dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan perlu mendapat penanganan yang serius.

Baca: Arist Merdeka Sirait Minta Pemerintah Buka Data Korban Covid-19 dari Kalangan Anak, Ini Alasannya

Menurut catatan Komnas PA, di Indonesia saat ini ditemukan 37 anak dalam kondisi PDP, 1 orang anak meninggal dunia dan 1 anak sembuh dari Covid-19.

Terbaru, dua anak kakak beradik dari 3 bersaudara masing-masing berusia 4 dan 8 tahun warga di Cileungsi, Kabupaten Bogor  terkonfimasi terpapar Covid-19.

Keduanya diketahui tertular dari sang ibu yang lebih dahulu terserang virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini. 

Dengan adanya data tersebut, Arist menilai penyebaran Covid-19 di kalangan anak harus segara diputuskan. 

"Sangat dibutuhkan gerakan nasional perlindungan anak dari pandemi Covid-19 untuk memberikan perlindungan bagi anak," ucap Arist dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/04/2020).

Arist juga menjelaskan, data terkonfirmasi ini perlu diwaspadai karena telah menunjukkan, anak-anak di Indonesia sudah mulai menjadi sasaran pandemi Covid-19.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini