News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan Gelar Pernyataan Bersama Bangkit Lawan Covid-19

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis usai melayani warga yang melakukan rapid test di Kelurahan Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (14/5/2020).

TRIBUNNNEWS.COM - Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KoMPAK) menyelenggarakan pernyataan bersama kebulatan tekad bersama melawan Covid-19 melalui konferensi video, Rabu (20/5/2020).

Pernyataan bersama ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020.

Adapun anggota KoMPAK yaitu Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI), Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Selanjutnya, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).

Kemudian, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Komplementer Indonesia (PP Kestraki), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KoMPAK) menyelenggarakan pernyataan bersama kebulatan tekad bersama melawan Covid-19 melalui konferensi video, Rabu (20/5/2020).

Baca: PB IDI Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PSBB untuk Sektor Terkecualikan

Baca: Soal Perawat Meninggal karena Corona, PPNI Ungkap Cara Hargai Tenaga Medis: Agar Kerja Kami Ringan

Pernyataan bersama dibacakan Juru Bicara KoMPAK, Kusmedi Priharto.

"Terhitung sejak 2 Maret 2020 di mana Presiden mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia, kita sudah 80 hari menghadapi dan berperang melawan Covid-19," ungkapnya.

Sayangnya, menurut Kusmedi Priharto, hasilnya menunjukkan kasus Covid-19 terus meningkat.

Upaya promotif dan preventif yang dilakukan selama ini belum berjalan efektif di masyarakat.

Detection capacity masih sangat kurang jika dibandingkan dengan negara lain.

Selain itu, angka kematian (CFR) juga masih cukup tinggi antara 6-7 persen.

Di antara jumlah pasien yang meninggal itu adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan.

"Pertanyaan bagi kita adalah, apakah respons seperti ini yang kita harapkan? Harusnya kita bisa berbuat lebih baik lagi," ungkapnya.

Kusmedi menyebut, tenaga kesehatan di bawah koordinasi Organisasi Profesi Kesehatan dan Asosiasi Kesehatan harus berada di garda terdepan dalam pertempuran melawan Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini