News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pesan Perawat RS Wisma Atlet Untuk Masyarakat: Ikuti Anjuran Pemerintah dan Saling Berempati

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perawat RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Putra Pratama meminta masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah.

Terutama dalam menerapkan physical distancing.

Ia mengatakan apabila masyarakat masih berkerumun dan tidak melakukan physical distancing, pihaknya akan kesulitan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Pesan-pesannya, ikuti anjuran pemerintah mulai dari physical distancing terus jaga jarak, gunakan masker dan kerap mencuci tangan," ujar Putra, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/5/2020).

Baca: Viral Aksi Prank Prabowo pada Staf yang Tertidur saat Rapat, Said Didu Ramai Ditandai Begini

Tak hanya itu, pria berusia 35 tahun tersebut meminta masyarakat memperbaiki hubungan sosial satu sama lain.

Dengan kata lain, saling berempati dan berbagi dengan sesama.

"Jadi ketika ada teman-teman yang masih ada (ekonomi) berlebih, mungkin bisa berbagi dengan tetangganya. Jadi seperti pada zaman dahulu ketika sesama berbagi itu kan kelihatan indah ya," kata dia.

Putra berharap dengan saling berempati keinginan masyarakat untuk berkerumun akan berkurang.

Baca: 2 Kelompok Pemuda di Cilacap Selatan Terlibat Tawuran di Hari Lebaran

"Mungkin ini (saling berbagi) bisa jadi faktor ekonomi sehingga physical distancing yang tadinya tidak berjalan, tapi karena kita saling berbagi akhirnya berakhir. Harapannya semua bangsa ini lebih saling support," katanya.

Begitu juga dengan mendukung para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan.

Baca: Info BMKG: Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Senin 25 Mei 2020, Jakarta Pusat Hujan di Siang Hari

Menurutnya penolakan perawat yang meninggal karena Covid-19 sangat disesalkan.

Seolah tak ada kepedulian terhadap mereka yang berjuang demi orang lain.

"Terutama caring terhadap intimidasi seperti perawat yang meninggal itu, ditolak jenazahnya. Padahal disini kita berjuang bukan cari duit ya, nggak seberapa uang yang kita dapat dibanding nyawa yang kita berikan," katanya.

Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Mencapai 22.271 Orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 baru sebanyak 523 orang.

Dengan penambahan tersebut, kinitotal kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 22.271 orang, Minggu (24/5/2020).

Selain penambahan kasus baru positif virus corona, Achmad Yurianto pun mengungkap adanya penambahan pasien sebuh sebanyak 153 orang.

Baca: Website Pemkab Buol Sulteng Diretas, Muncul Foto Viral Tenaga Medis Ber-APD Indonesia Terserah

Sehingga total 5.402 orang telah dinyatakan sembuh dari virus corona yang mewabah di Indonesia.

Kemudian untuk angka kasus meninggal dunia ada penambhan sebanyak 21 orang, sehingga total yang meninggal dunia saat ini 1.372 orang.

"Sudah 404 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi. Oleh karena itu pekerjaan kita masih cukup berat, karena kami masih melakukan pemantauan di seluruh tanah air," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2020).

Baca: BREAKING NEWS Update Corona, 24 Mei 2020: Bertambah 526, Kini Ada 22.271 Kasus Positif

Achnad Yurianto pun mengungkap saat ini ada 42.551 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang tersebar diseluruh nusantara.

Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih diawasi saat ini berjumlah 11.389 orang.

"Gambaran ini yang kemudian kami sampaikan sekali lagi bahwa proses penularan masih terjadi. Masih ada orang tanpa gejala atau sumber penularan penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat dan masih ada masyarakat yang rentan terhadap penularan," ujarnya.

Ia mengatakan perilaku tak bertanggung jawab menjadi penyebab bertambahnya kasus baru positif virus corona di Indonesia dari hari ke hari.

Baca: Nenek Berusia 107 Tahun di Iran Menang Lawan Virus Corona

"Saatnya kita bersama-sama untuk memahami situasi yang terjadi saat ini perlu diintervensi bersama-sama dan gotong royong terkait apa Covid-19 itu," katanya.

Achmad Yurianto kembali mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan banyak informasi diberbagai kanal yang dapat diikuti masyarakat

"Ikuti, jalankan. Kita tidak akan melakukan imbauan terus," katanya

Karena strategi pemerintah sudah pasti untuk memutus rantai penularan dengan menerapkan pola hidup 'normal baru'.

"Mencuci tangan secara rutin, memakai masker, tetap di rumah, jaga jarak hindari kerumunan. Inilah strategi kita. Kita harus menghadapi bersama. Keluarga adalah basis perubahan secara mendasar," ujarnya.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini