News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Presiden Filipina Tegaskan Tak akan Buka Sekolah Sebelum Ada Vaksin Corona

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan tidak akan mengizinkan sekolah dibuka bila vaksin Covid-19 belum ditemukan.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan dirinya tak akan membiarkan sekolah di negaranya buka jika vaksin virus corona belum ditemukan.

Dikutip Tribunnews.com dari Aljazeera.com, hal ini ditegaskan Duterte meski berbagai negara di dunia sudah kembali membuka sekolah.

Duterte menyebut membiarkan para siswa untuk masuk sekolah dalam situasi sekarang sama saja mengundang bencana.

"Saya tidak akan mengizinkan sekolah buka, di mana para murid akan berdekatan satu sama lain," ungkap Duterte, Senin (25/5/2020).

Sang presiden mengaku tak akan berkomentar lebih banyak sebelum ia bisa memastikan para siswa nantinya benar-benar aman.

"Kecuali jika saya bisa yakin bahwa mereka benar-benar aman, tak ada gunanya bicara soal membuka sekolah kembali," tegasnya.

Baca: Panduan New Normal di Sekolah Jika Dibuka Kembali di Tengah Pandemi Covid-19

Baca: Trump Kesal Cuitannya Dilabeli Cek Fakta, Tuding Twitter Campuri Pilpres 2020

Ilustrasi kelas di sekolah. (theeducatoronline.com)

Para siswa di Filipina dijadwalkan akan kembali bersekolah seperti sedia kala pada akhir Agustus 2020.

Sejak Maret 2020, 25 juta siswa SD dan SMP diminta belajar di rumah lantaran tingkat penularan corona di Filipina saat itu tak kunjung menurun.

Duterte berpendapat, ia tak ingin mengambil risiko besar yang terkait dengan nyawa warganya.

Meskipun larangan untuk bersekolah akan menghambat perkembangan akademis para siswa.

Ia menegaskan kunci dari dibukanya sekolah adalah adanya vaksin.

"Bagi saya, harus ada vaksin dulu. Jika vaksin sudah siap, maka tidak apa (masuk sekolah)," kata Duterte.

"Jika sampai tak ada kelulusan siswa, ya biarkanlah," sambungnya.

Baca: Korea Selatan Laporkan 40 Kasus Infeksi Baru, Total 11.265, Pasien Sembuh Capai 10.295

Baca: Pandemi Covid-19 Mulai Reda, Orang Kaya China Mulai Berburu Properti ke Singapura hingga Sydney

Diketahui, hingga saat ini memang belum ada vaksin corona atau obat corona yang benar-benar terbukti.

Meski para ilmuwan di berbagai negara optimis akan terciptanya vaksin corona, namun tidak ada keterangan jelas apakah kelak vaksin bisa benar-benar berguna dan kapan akan disebarkan ke seluruh dunia.

Amesh Adalja, ahli penyakit menular dari Johns Hopkins, menyebut kunci utama penekan penyebaran corona memang hanyalah vaksin.

"Virus corona tak akan bisa hilang meski sudah menerapkan social distancing. Dan virus ini akan terus menyebar sampai ditemukan vaksin," ujar Adalja.

Bahkan Adalja memprediksi adanya gelombang-gelombang berikutnya penyebaran corona karena belum ditemukannya vaksin.

"Kita akan menghadapi gelombang kedua, bahkan ketiga, jika tidak ada vaksin," kata Adalja.

Ia juga memprediksi perkembangan pesat virus corona pada saat musim gugur dan dingin nantinya.

"Kita tahu bahwa virus corona, secara umum, akan cepat menyebar pada musim gugur dan musim dingin karena kondisi lingkungan mendukung penularannya," tuturnya.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini