TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Kota Bandung Jawa Barat, akhirnya diisolasi, menyusul ditemukannya 1.262 kasus positif di sekolah pendidikan TNI yang terletak di Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung itu.
Keputusan mengisolasi sekolah calon petinggi TNI Angkatan Darat itu diambil oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen Nugroho Budi Wiryanto.
Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, seorang pun dan siapa pun tidak diperbolehkan masuk ke Secapa, sebaliknya dari dalam Secapa pun tidak boleh ada yang ke luar.
"Tidak ada lagi yang memberikan izin kepada siapapun untuk memasuki area tersebut. Jadi karantina lokal. Engga boleh ada yang ke luar masuk," ujar Doni Monardo di Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).
Doni mengatakan, selain karantina lokal, Gubernur dan Pangdam juga telah mengisolasi para siswa Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19, termasuk keluarganya.
Baca: Rekor 2.657 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Klaster Secapa AD Disebut Jadi Salah Satu Penyebabnya
Baca: Suasana Terkini Secapa AD di Bandung Pasca 1.262 Orang Terkonfirmasi Covid-19
Lebih jauh Jenderal bintang tiga itu mengatakan, sebagian besar mereka yang positif, tidak menunjukkan gejala atau berstatus OTG (orang tanpa gejala).
Hanya 17 orang yang dilarikan ke rumah sakit karena menunjukkan gejala.
"Sementara sisanya semua dalam kondisi prima, masih melakukan aktivitas sehari-hari," katanya.
Sebelumnya, lonjakan kasus positif Covid-19 pada Kamis (9/7/2020) yakni 2.657 kasus memunculkan klaster di sekolah calon perwira (Secapa) TNI AD, di Bandung Jawa Barat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, sebanyak 962 orang terinfeksi Covid-19 di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, sebagian besar dari Secapa AD.
Bila diakumulasikan dengan temuan hari sebelumnya, terdapat 1.262 orang positif di klaster Secapa AD.
"Ini didapatkan dari klaster yang sudah kita lakukan epidemiologi sejak tanggal 29 kemarin berturut-turut, yaitu klaster di pusat pendidikan sekolah calon perwira TNI AD, kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang," ujar Yurianto.
Yurianto menyebut sebanyak 17 orang dirawat dan diisolasi di RS Dustira Cimahi karena keluhan ringan.
"Beberapa di antaranya mengeluh di pernapasannya, baik batuk maupun agak sesak," papar Yuri.