News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Soal Virus Corona Menyebar di Udara, Achmad Yurianto: Lebih Cenderung Disebarkan oleh Mikro Droplet

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik dan (Kanan)

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menanggapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut penyebaran virus corona di udara atau airborne.

Menurut Yurianto, WHO menyebut, bahwa penularan Covid-19 melalui udara disebabkan oleh mikro droplet, yakni droplet yang sangat kecil.

Mikro droplet tersebut bisa bertahan lebih lama di suatu ruangan, ketika sirkulasi udara di ruangan tersebut tidak berjalan dengan baik.

Hal itu diungkapkan Yurianto dalam siaran langsung konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Jumat (10/7/2020).

Achmad Yurianto. (Dume Sinaga/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

"Dalam beberapa hari ini kita mendengar kekhawatiran masyarakat terkait dengan sebaran penyakit ini (Covid-19), yang diterjemahkan bisa disebarkan melalui udara."

"Dari beberapa kali kami mencoba berkomunikasi dengan WHO, sebenarnya kasus ini lebih cenderung disebarkan oleh mikro droplet, droplet yang sangat kecil," ungkap Yurianto.

Sehingga, lanjut Yurianto, partikel-partikel tersebut tertahan melayang-layang cukup lama di udara.

Menurut dia, kondisi tersebut memungkinkan siapapun yang nantinya berada di ruangan itu dan tidak terlindungi dengan baik akan bisa tertular.

Baca: Virus Corona Menyebar di Udara, Ini Saran Epidemiolog Terkait Rencana Pembukaan Bioskop

Baca: Pandemi Covid-19 Global Memburuk, WHO: Jumlah Kasus Meningkat Dua Kali Lipat dalam 6 Minggu

"Siapapun yang nantinya berada di ruangan tersebut dan tidak terlindung karena tidak menggunakan masker atau menggunakan masker tetapi digunakan dengan cara yang tidak tepat akan sangat memungkinkan untuk mendapatkan penularan," terangnya.

Oleh karena itu, Yurianto mengingatkan, bahwa memakai masker dengan baik sangat penting untuk dibiasakan.

Selain itu, upayakan agar semua ruang kerja dijamin sirkulasi udaranya berlangsung dengan baik.

"Sehingga setiap saat udara bisa kita gantikan dengan udara baru yang lebih segar."

"Upayakan ini bisa kita lakukan dengan baik, paksakan udara bergerak, apakah dengan menggunakan kipas angin atau penghisap udara agar semuanya selalu bergerak," ujarnya.

Jika memungkinkan, kata Yurianto, jendela dibuka pada pagi hari, agar udara segar dari luar bisa masuk.

"Ini adalah upaya-upaya kita agar udara yang terjebak di ruang kerja tidak tertahan sampai berhari-hari tanpa ada sirkulasi yang memadai," jelasnya.

Baca: WHO Nyatakan Virus Corona Menyebar Lewat Udara, Begini Cara Pencegahannya

Seperti diketahui, pada Kamis (9/7/2020), WHO resmi mengeluarkan pernyataan, bahwa virus corona dapat bertahan lama di udara dalam ruang tertutup, dan ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

Dilansir Kompas.com, WHO awalnya meragukan bentuk penularan ini.

Namun, semakin banyak bukti ilmiah dan anekdotal yang menunujukkan penularan Covid-19 melalui udara.

Selain itu, minggu ini 239 ilmuwan membuat surat terbuka yang isinya mendesak WHO meninjau kembali penelitian dan merevisi rekomendasinya.

Dalam pernyataan resminya, WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Baca: Perhatikan Sirkulasi dan Ventilasi, WHO Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara

Baca: WHO Kini Merilis Pedoman Baru Setelah Mengakui Virus Corona Bisa Menular lewat Udara

Aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara.

"Penyebaran melalui udara dapat terjadi saat petugas medis terlibat dalam prosedur tertentu yang menghasilkan aerosol," tulis WHO dalam pernyataan terbarunya yang rilis Kamis (9/7/2020).

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, virus dapat melayang tinggi selama berjam-jam dan menginfeksi orang lain.

Hal ini bahkan dapat menyebabkan kejadian superspreader atau penyebaran luas.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini