Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan vaksinasi yang dilakukan Indonesia bisa memakan waktu hingga tujuh tahun jika hanya mengandalkan vaksin dari luar negeri.
Perhitungan ini diungkap Amin melalui asumsi kapasitas vaksin di dunia yang hanya akan mencukupi kurang dari setengah populasi manusia di bumi.
"Karena kapasitas produksi di dunia pun hanya kurang lebih separuh dari jumlah penduduk dunia, hanya sekitar 3 miliar vaksin untuk 7 miliar penduduk," kata Amin dalam webinar "Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan", Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Pandemi Covid-19, Wom Finance Imbau Konsumen Manfaatkan Transaksi Digital
Dirinya memprediksi jika hanya ada satu juta dosis untuk Indonesia dalam seminggu berarti butuh waktu 350 minggu untuk vaksinasi.
Mengingat ada 173 juta warga Indonesia yang harus divaksinasi.
Baca juga: Menristek: Kehadiran Vaksin Bisa Kembalikan Ekonomi Indonesia ke Kondisi Normal
"Memvaksinasi 173 juta orang ini, di mana satu orang harus divaksinasi dua kali, berarti butuh 350 juta dosis. Kalau satu minggu cuma ada satu juta dosis, maka kita butuh waktu 350 Minggu. Artinya tujuh tahun baru selesai program vaksinasinya. Itu kalau kita tergantung ke luar negeri," jelas Amin.
Baca juga: Update Kerusuhan Demo: 10 Orang Positif Covid-19, Modus Baru Gunakan Ambulans Agar Bebas Bergerak
Menurut Amin, solusi paling tepat adalah mengembangkan vaksin di dalam negeri.
Saat ini LBM Eijkman bersama sejumlah lembaga dan perguruan tinggi sedang mengembangkan vaksin Merah Putih.
Rencananya pada awal tahun depan, bibit vaksin merah putih bakal diserahkan kepada perusahaan Biofarma untuk uji klinis lanjutan.
6,6 Juta Vaksin Covid-19 dari China
Pemerintah Indonesia akan kedatangan 6,6 juta vaksin Covid-19 dari China.
Rencananya distribusi vaksin dimulai pada November 2020 mendatang.
Seperti dikutip dari rilis Kemenko Maritim, Senin (12/10/2020), untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta vaksin untuk tahun 2021.