News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Makin Banyak yang Terpapar Covid-19, Benarkah Musim Hujan Pengaruhi Tingkat Keganasan Virus Corona?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berjalan menggunakan payung saat hujan deras yang mengguyur Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020).(Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

TRIBUNNEWS.COM – Belakangan ini jumlah pasien yang terpapar  covid-19 semakin banyak. Kasus melonjak. Benarkah musim penghujan memengaruhi keganasan virus corona?

Kabar terakhir, pemerintah memutuskan melakukan pembatasan aktivitas di Jawa dan Bali sejak 11 Januari 20021 ini.

Pembatasan dilakukan karena melonjaknya kasus Covid-19 dan tingginya tingkat keterisian tempat tidur.

"Pemerintah melihat rasio-rasio keterisian dari tempat tidur isolasi, kemudian ICU, pemerintah melihat kasus-kasus terkait dengan positivity rate atau kasus aktif di mana secara nasional kasus aktif sebesar 14,2 persen. Oleh karena itu pemerintah membuat kriteria terkait dengan pembatasan kegiatan masyarakat," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan ekonomi nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (6/1/2021).

Lantas, benarkah melonjaknya kasus covid dipengaruhi musim?

seperti saat ini, bagaimana kelangsungan pandemi Covid-19 jika musim hujan sudah tiba?

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Jokowi Sebut Potensi Lockdown, 11 Januari Aktivitas di Jawa Bali Dibatasi

Baca juga: BMKG Peringatan Dini Cuaca Hari Ini, Kamis 7 Januari 2021: Hujan Lebat Disertai Angin di 27 Wilayah

Apakah akan semakin ganas transmisi penularan Covid-19 di musim hujan?

Sebab kita tahu transmisi penyakit karena virus, smisal influenza juga human coronavirus lainnya, di musim hujan biasanya marak.

Mengenai hal tersebut, menurut dr Panji Hadisoemarto, dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), kita jangan menerka-nerka apalagi berasumsi dengan dasar yang tidak jelas secara ilmiah dan medis.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada banyak informasi terkait pengaruh musim hujan dengan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Tapi memang, dari hasil riset awal yang dilakukan di negara-negara empat musim ditemukan, suhu dan kelembapan yang tinggi (musim panas) berasosiasi pada menurunnya transmisi Covid-19.

"Tetapi saya tidak terlalu yakin kalau itu akan terjadi di Indonesia," kata Panji dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Walau demikian, dr Panji mengingatkan kita semua dengan penyebaran dua virus selain Covid-19 pada musim hujan di Indonesia.

Seperti disampaikan dr Panji, virus corona umum yang menyebabkan common cold (batuk dan pilek) juga diketahui memiliki tren yang sama seperti influenza, yang meningkat di musim hujan.

Baca juga: Pandemi Corona Belum Usai, Korea Selatan Diserang Wabah Flu Burung

Baca juga: Yuk Kenali 6 Gejala Baru Virus Covid-19, Selain Batuk Pilek Sampai Halusinasi Cium Bau Ikan

Di negara dengan empat musim, angka kasus common cold meningkat saat musim dingin.

"Sementara di negara-negara seperti Indonesia dan Thailand, sifat musimannya tidak terlalu jelas dan cenderung meningkat di musim hujan," imbuhnya.

Adapuin penularan virus influenza di negara empat musim memuncak saat musim dingin, di mana kelembapan dan suhunya rendah.

"Namun jika dilihat di Indonesia dan Thailand, influenza lebih banyak di musim hujan," paparnya.

Dari hal tersebut, banyak yang menganggap bahwa kelembapan dan suhu rendah menjadi faktor utama dalam penyebaran virus.

Ilustrasi batuk dan virus Covid-19. (kolase tribunkjabar/pixabay.com)

Virus Covid-19 di musim hujan. Lebih ganaskah penularannya?
Tapi, dr Panji melihat bahwa cuaca dan iklim bukan faktor independen yang sepenuhnya memengaruhi transmisi virus.

"Artinya, cuaca tidak berpengaruh terhadap virus, tapi ada dampak yang tidak langsung seperti cuaca ke perilaku manusianya. Perilaku manusia inilah yang mengubah transmisi virusnya," jelasnya.

"Menurut saya belum konklusif. Sebaiknya tidak menyimpulkan atau terlalu berharap bahwa di musim hujan akan mengalami penurunan atau peningkatan kasus Covid-19. Belum tentu," sambungnya

Sebagai contoh, studi terdahulu yang dilakukan di China menunjukkan bahwa semakin tinggi kelembapan dan suhu maka semakin rendah jumlah kasusnya.

Studi ini artinya hanya melihat pengaruh suhu dan kelembapan, belum melihat pengaruh musim terhadap penyebaran Covid-19.

"Jadi apakah musim hujan akan menurunkan atau meningkatkan kasus (Covid-19), saya pikir belum bisa disimpulkan ke arah sana," paparnya.(Kompas.com/GridHEALTH.id )

Artikel sebagian tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk Musim Hujan, Apakah Penyebaran Covid-19 Bakal Meningkat?".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini