TRIBUNNEWS.COM - Ahli medis memperingatkan jika masih adanya risiko terpapar Covid-19 meski telah disuntikkan vaksin.
Hal itu diungkapkan dokter yang menangani Covid-19 sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto.
Namun, Dokter Tonang menyebut vaksin Covid-19 dapat menurunkan tingkat gejala akibat infeksi virus tersebut.
Baca juga: Sama Seperti Kakek Koswara, Nenek 78 Tahun Ini Juga Digugat Anaknya Karena Harta Warisan
Baca juga: VIRAL Warga Bikin 11 Polisi Tidur Berderet-deret Gara-gara Kesal Banyak yang Ngebut
Baca juga: Viral di WhatsApp Bayi 4 Bulan DICEKOKI Minuman Keras oleh Paman karena Rewel, Ganggu Pesta Miras
"Setelah divaksin pun masih ada risiko terinfeksi. Hanya saja jika memang terinfeksi, akan lebih aman karena sudah punya antibodi," ungkap Tonang kepada Tribunnews.com, Kamis (21/1/2021).
Tonang menyebut kedisiplinan akan protokol kesehatan tetap harus dilakukan orang yang telah disuntik vaksin.
"Setelah divaksin, tetap disiplin. Itu yang sedang dikampanyekan," ungkap Tonang.
Baca juga: Menkes Sebut Sistem Testing Covid-19 di Indonesia Salah, Ini Kata Epidemiolog
Kasus terinfeksi Covid-19 setelah divaksin disebut Tonang sama halnya dengan kasus terinfeksi Covid-19 lebih dari sekali.
"Sebagaimana orang yang pernah kena Covid, masih bisa terinfeksi Covid lagi."
"Bedanya, orang yang pernah kena Covid-19 kalau terkena lagi, gejalanya ringan atau bahkan tanpa gejala."
"Seperti orang diberi vaksin, masih tetap ada risiko untuk kena, tapi kalau pun kena, sudah punya antibodi, sehingga mencegah timbulnya gejala," jelas Tonang.
Pembentukan Antibodi Perlu Waktu
Lebih lanjut Tonang menjelaskan, tidak serta merta orang yang sudah divaksinasi akan langsung memiliki kekebalan dari virus corona ini.
Setidaknya, tubuh membutuhkan 28 hari untuk menciptakan antibodi maksimal sebagai proteksi.
"Dilaporkan di penelitian ilmiah, sekitar hari ke-12 setelah suntikan (vaksin) pertama, baru mulai terbentuk antibodi, tapi masih sedikit sekali."