News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

TNI Polri dan Pelayan Publik Divaksin Bulan Maret, Masyarakat Umum April hingga Mei 2021

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid 19 Sinovac tahap kedua kepada pejabat kota Bandar Lampung di Halaman Gedung Pelayanan Satu Atap, Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung, Jumat (29/1/2021). Vaksinasi tahap dua di kota Bandar Lampung dilakukan 14 hari setelah tahap pertama dan ditargetkan sebanyak 9.624 vaksin Covid 19 Sinovac untuk pejabat Pemerintah Daerah, anggota DPRD, tenaga kesehatan, TNI dan Polri. TNI Polri dan Pelayan Publik Divaksin Bulan Maret, Masyarakat Umum April hingga Mei 2021(Tribun Lampung/DENI SAPUTRA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahapan vaksin untuk pelayanan publik termasuk TNI dan Polri akan dilaksanakan awal Maret 2021.

Dengan target yang lebih luas, tahapan untuk vaksinasi pelayan publik memerlukan waktu yang lebih lama.

Setelah selesai, barulah vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum dibuka sekitar akhir April atau awal Mei 2021.

"Sesudah tenaga kesehatan 1,5 juta diharapkan selesai kita akan masuk ke tenaga TNI dan Polri masuk di kategori pelayan publik mulai bulan awal Maret," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam webinar 'Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu (30/1/2021) kemarin.

Setelah selesai, barulah vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum dibuka sekitar akhir April atau awal Mei 2021.

Baca juga: POPULER NASIONAL Listyo Sigit Ditantang Tangkap Abu Janda | Soal Fatwa Halal Vaksin Sinovac

Baca juga: Angka Kematian karena Covid-19 Indonesia Urutan ke-12 Dunia, Tertinggi di Asia

"Vaksinasi pelayanan publik ini akan terus berjalan sampai beberapa bulan karena memang lokasinya tersebar di seluruh Indonesia 1 bulan atau 2 bulan sesudah layanan publik, diharapkan di akhir April kita sudah bisa mulai membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia," jelas mantan wamen BUMN ini.

Dijelaskan, hingga 29 Januari lalu, sebanyak 490 ribu tenaga kesehatan telah mengikuti vaksinasi Covid-19.Ia berharap, vaksinasi pada nakes dan SDM kesehatan dapat menyentuh angka 500 ribu pada akhir bulan ini.

Sehingga, target 1,5 juta nakes yang divaksinasi pada Februari terealisasi.

Dokter puskesmas menyiapkan vaksin Covid-19 produk Sinovac untuk disuntikan kepada tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Pelindung Hewan, Jalan Pelindung Hewan, Kota Bandung, Jumat (29/1/2021). Vaksinasi Covid-19 kedua untuk tenaga kesehatan sudah mulai dilaksanakan secara bertahap, namun masih banyak tenaga kesehatan yang baru menjalani penyuntikan dosis pertama karena hambatan terkait database dan aplikasi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Sampai kemarin kita sudah berhasil melakukan vaksinasi kepada sekitar 490 ribu tenaga kesehatan. Jadi diharapkan sampai akhir bulan ini, bisa melakukan vaksinasi kepada 500 ribu orang," kata dia

Ia optimistis, target 12 bulan program vaksinasi Covid-19 dapat tercapai.

"Karena itu tadi karena kita dikejar secepat-cepatnya bisa menyuntik sebanyak-banyaknya vaksin. Kenapa? karena sampai sekarang kita belum tahu vaksin ini berapa lama bertahan karena memang belum selesai secara lengkap uji klinis tahap III-nya (semua vaksin). Sinovac belum selesai 100%," menkes menjelaskan.

Budi menjelaskan, program vaksinasi harus cepat dilaksanakan karena hingga saat ini belum diketahui berapa lama kekebalan vaksin tersebut. Terlebih lagi, kata dia, uji klinis tahap tiga vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac belum sepenuhnya rampung serta harus mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).

"Sehingga, kita enggak tahu apakah ini seperti vaksin meningitis waktu naik haji dan umrah yang bisa bertahan dua tahun atau seperti vaksin hepatitis lebih lama jangka kekebalannya, atau vaksin influenza sekitar 12 bulan," ucapnya.

Petugas medis memeriksa seorang pasien Covid-19 yang baru datang di Rumah Singgah Isolasi Mandiri Medco Foundation, di Hotel Nyland, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Rumah singgah isolasi mandiri ini, saat ini dihuni sebanyak 74 pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan OTG (orang tanpa gejala) dari kapasitas 87 kamar yang tersedia, dengan fasilitas makanan, pemantauan kesehatan, lokasi untuk berjemur dan berolahraga, serta didukung tenaga medis dua orang dokter dan delapan perawat dari Dinkes Kota Bandung. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Pasien Sembuh dari Covid-19 Bertambah 10.242 Orang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini