News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Fiji Jadi Negara Pasifik Pertama yang Terima Vaksin Covid-19 Via COVAX

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SUVA - Kepulauan Fiji menjadi negara Pasifik pertama yang menerima bantuan vaksin virus corona (Covid-19) melalui skema COVAX yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sekitar 12.000 dosis vaksin AstraZeneca batch pertama telah tiba di Fiji melalui bantuan UNICEF, sebagai bagian dari inisiatif COVAX.

Dikutip dari laman RNZ, Selasa (9/3/2021), pemerintah Fiji mengatakan meskipun AstraZeneca membutuhkan biaya sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat (AS), vaksin ini dianggap ideal untuk kemampuan penyimpanan di negara tersebut.

Setidaknya sebanyak 600.000 warga Fiji perlu divaksinasi untuk memastikan negara itu terlindungi dari infeksi Covid-19.

Baca juga: Mendes: Dana Desa untuk Desa Tanggap Covid-19 di 2020 Sebesar Rp3,2 Triliun

Sementara itu, 6.000 pekerja garis depan negara itu pun akan diprioritaskan menjadi yang pertama menerima suntikan vaksin ini.

Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama, UNICEF, WHO, Uni Eropa (UE), Selandia Baru dan Australia pun hadir di Bandara setempat untuk menandai kedatangan vaksin tersebut.

Bainimarama mengatakan vaksin AstraZeneca adalah satu dari tiga vaksin Covid-19 yang telah direkomendasikan oleh kelompok penasehat strategis ahli imunisasi WHO.

Perlu diketahui, WHO baru-baru ini telah mendaftarkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Oxford University untuk penggunaan darurat.

Baca juga: Ada Varian Baru Covid-19, Masyarakat Diingatkan Soal Klaster Liburan Panjang

Langkah ini tentunya memperluas akses vaksin yang relatif murah bagi negara berkembang.

"Ini langkah kecil, tapi ini awal untuk melindungi warga Fiji dari wabah yang telah merenggut lebih dari 2,5 juta nyawa di seluruh dunia. Vaksin AstraZeneca terbukti aman dan sangat efektif, vaksin ini juga telah disetujui oleh dewan kesehatan Inggris Raya, Uni Eropa, dan setidaknya 14 negara lain termasuk India, Australia, Taiwan, dan yang terbaru oleh Dewan Farmasi Fiji," kata Bainimarama.

Jutaan dosis vaksin AstraZeneca, kata dia, telah didistribusikan ke seluruh dunia.

Ia menambahkan, data telah menunjukkan bahwa vaksin ini efektif mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 dan menurunkan angka kematian.

Bainimarama kemudian menegaskan bahwa para pekerja garis depan akan menjadi yang pertama menerima vaksin itu.

"Batch pertama vaksin ini ditujukan untuk dokter, perawat, inspektur kesehatan, staf fasilitas karantina, staf penerbangan dan maritim, serta anggota pasukan disiplin kami yang telah mempertahankan perbatasan kami selama pandemi ini," tegas Bainimarama.

Tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik Fiji berada di deretan awal strateginya untuk mengendalikan virus ini.

"Mereka adalah yang pertama menerima vaksin karena untuk alasan yang jelas mereka menghadapi risiko tertinggi terpapar virus," papar Bainimarama.

Baca juga: 2.500 Lansia di DKI Jakarta Mendapatkan Vaksinasi Covid-19

Sementara itu UNICEF di Pasifik mengatakan kedatangan vaksin ini menandai awal yang penting bagi inisiatif COVAX di kawasan itu.

Perwakilan UNICEF Sheldon Yett mengatakan vaksin untuk Fiji ini diproduksi di Korea Selatan.

Peran UNICEF dalam program ini adalah untuk memastikan vaksin tersebut dibawa secara aman ke fasilitas rantai dingin.

"Fiji memiliki kapasitas untuk menyimpan vaksin. Bersama dengan mitra kami di WHO, kami telah melakukan penilaian pada fasilitas rantai dingin di Fiji sehingga kami yakin dengan kapasitas di sini," tegas Yett.

Yett kemudian menjelaskan bahwa ini merupakan langkah permulaan untuk mengatasi pandemi.

"Vaksin ini dibawa ke sini oleh fasilitas COVAX yang dipimpin oleh Gavi serta didukung oleh WHO dan mitranya. Vaksin ini dirancang untuk mendukung kelompok paling rentan termasuk tenaga kesehatan Fiji," papar Yett.

Menurutnya, pendistribusian vaksin COVAX ini merupakan bagian penting dalam menangani pandemi di negara itu.

"Kami senang dengan kedatangan vaksin ke Fiji. Ini adalah bagian penting dari upaya global kami untuk mengatasi pandemi ini dan sangat penting bahwa vaksin tiba di sini di Pasifik," tutur Yett.

Fiji memiliki 63 kasus positif terinfeksi Covid-19, rinciannya adalah 7 kasus aktif dan masih dalam masa karantina perbatasan, lalu 54 dalam kondisi pulih serta 2 mengalami kematian.

Kementerian Kesehatan Fiji pum mengatakan bahwa negara itu tidak memiliki kasus di luar karantina perbatasan selama 320 hari terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini