News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Studi Inggris: Vaksin AstraZeneca 92 Persen Efektif Terhadap Varian Delta

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis saat menunjukkan botol vaksin AstraZeneca saat peresmian Sentra Vaksinasi di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, Senin (14/06/2021). Sentra vaksinasi ini akan beroperasi selama 3 bulan hingga tanggal 26 September 2021 dan melayani pemberian vaksin kepada penduduk berusia 18 tahun ke atas, masyarakat golongan usia pra-lansia, serta para pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sentra vaksinasi ini merupakan sentra perdana di Indonesia yang menggunakan vaksin AstraZeneca, sentra vaksinasi ini merupakan wujud nyata komitmen tiket.com dalam menjadi yang pertama dalam mendukung program pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan kembali industri pariwisata domestik. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan vaksin COVID-19 terbukti dapat memberikan perlindungan varian delta atau atau varian b.1.617.2 atau sebelumnya dikenal dengan dengan nama varian 'India'.

Studi terbaru dari Public Health England (PHE) menyatakan dua dosis vaksin COVID-19 Astrazeneca 92 persen efektif mencegah rawat inap yang disebabkan varian delta.

Selain itu, seseorang yang telah menerima vaksin AstraZeneca tidak menunjukkan adanya kematian.

Vaksin ini juga menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi terhadap Varian Alpha atau b.1.1.7 yang sebelumnya disebut varian 'kent' Inggris dengan menurunkan 86% rawat inap dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Baca juga: Hanya Sinopharm yang Dipakai Vaksinasi Gotong Royong, Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax Dilarang

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro, Jumat (18/6/2021).

Efikasi yang lebih tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap akibat COVID-19 didukung oleh data terbaru yang menunjukkan bahwa respon sel t yang kuat terhadap pemberian vaksin COVID-19 Astrazeneca, diduga memiliki korelasi terhadap perlindungan yang tinggi dan bertahan lama.

Laporan tersebut dibuat berdasarkan analisis terhadap 14.019 kasus varian delta.

Varian delta adalah kontributor utama gelombang infeksi yang saat ini terjadi di india dan sekitarnya.

"Baru-baru ini menggantikan Varian Alpha sebagai strain dominan di Skotlandia dan telah menyebabkan peningkatan kasus yang signifikan di Inggris," ujar dr Reisa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini