News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ditiru Indonesia, Ini Lockdown Versi India

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengumuman pemberlakukan PPM Darurat oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (1/7/2021).

"Tentu untuk mall semua ditutup," ucap Prof.Tjandra.

*Hasilnya Kasus Covid-19 di India Turun 8 kali Lipat*
 
Kebijakan “lockdown” ini berlangsung di beberapa negara bagian dan juga kota-kota besar di India.

Dengan upaya keras dan pembatasan sosial amat ketat ini maka kasus di New Delhi dan di India turun dengan amat drastis.

Dalam waktu satu bulan saja angka kasus baru per hari turun delapan kali lipat, dari lebih dari 400 ribu sehari pada awal Mei 2021 menjadi hanya 50 ribu sehari pada Juni 2021.

"Angka kepositifan India pun turun amat tajam, dari sekitar 22% sebelum ada lockdown menjadi hanya sekitar 3% saja," terangnya.

Saat ini mulai 31 Mei lalu, penerintah New Delhi mulai melakukan pelonggararan dalam bentuk unlocking process, dimana pekerjaan konstruksi bangunan  dan pabrik mulai dibuka sehingga buruh harian mulai dapat bekerja kembali.

Ini menunjukkan perhatian aspek ekonomi pada mereka yang amat terdampak, yaitu yang mendapat upah harian yang pekerjaan dan penghasilannya berhenti ketika “lockdown” total.

Lalu tahap berikutnya dimulai seminggu kemudian, yaitu pada 7 Juni 2021 dimana beberapa sudah boleh dilakukan.

Toko-toko di Mall dan pasar mulai dibuka bergiliran, sebagian buka di tanggal genap dan sebagian lain buka di tanggal ganjil saja.

"Jadi hanya separuh toko yang buka," kata dia.

Untuk transportasi umum utama kota New Delhi yaitu kereta “Delhi metro” mulai beroperasi dengan kapasitas 50%. Demikian juga beberapa kantor tertentu.

Bioskop, teater serta tempat hiburan lain, tempat kebugaran, salon kecantikan, cukur rambut, spa dan yang sejenisnya, sampai saat ini masih tutup.

"Dalam perkembangan waktu maka proses pelonggaran (“unlock”) ini akan terus disesuaikan dengan situasi epidemiologi yang ada," ungkap dosen YARSI ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini