Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad, seorang pedagang yang biasa berjualan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mengaku penghasilan berkurang drastis.
Ia mengaku selama 17 tahun mengais rezeki sebagai pedagang di Terminal Kampung Rambutan, baru kali ini merasakan sulitnya mencari uang akibat penerapan PPKM Level 4 di wilayah DKI Jakarta.
"Selama 17 tahun saya bekerja di sini, baru kali ini saya benar-benar merasakan susahnya mencari uang," ujar Ahmad seorang pedagang yang membuka warung di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (5/8/2021).
Ahmad mengaku dirinya selalu membuka warungnya mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB.
"Semenjak adanya PPKM, saya setiap hari bekerja hanya diberikan upah sebesar Rp 50.000 perhari. Saya harus membiayai istri dan ketiga anaknya," ucapnya.
Baca juga: Imbas PPKM, Pekerja di Terminal Pulogebang Tak Punya Penghasilan, Berutang untuk Makan Anak Istri
Ahmad menjelaskan istrinya sudah terkena sakit stroke semenjak beberapa tahun ini.
Ia pun harus membiayai ketiga anaknya yang kini masih bersekolah.
"Istri saya sudah terkena stroke, oleh karena itu saya yang harus bekerja keras untuk mereka semua," ujarnya.
Ahmad menjelaskan selama pandemi, kurang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Imbas Covid-19 dan PPKM: 5 PO di Terminal Kampung Rambutan Harus Berhenti Sementara
"Sejak ini, saya jarang sekali mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Saya berharap ada peran Pemerintah agar membantu masyarakat menengah ke bawah," katanya.
Dia mengatakan pemerintah memiliki peran untuk memperhatikan masyarakat di tengah situasi Pandemi Covid-19.
Ahmad berharap pandemi Covid-19 dapat segera teratasi dan perekonomian dapat kembali normal.