TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan belum seluruh buruh tervaksinasi Covid-19.
Akibatnya, herd immunity atau kekebalan kelompok yang diharapkan belum bisa terjadi lantaran 50 persen buruh belum tervaksin.
Adapun buruh yang belum mendapat vaksin, utamanya terdapat di perusahaan padat karya seperti tekstil dan garmen.
"Karena perusahaan padat karya yang berorientasi ekspor seperti tekstil, garmen, dan sepatu banyak buruhnya yang belum divaksin," tegas Said Iqbal dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).
KSPI juga menyoroti beda kebijakan yang dibuat pemerintah, khususnya soal operasional pabrik.
Pasalnya saat pemerintah pusat membuat ketentuan perusahaan hanya boleh beroperasi 50 persen selama PPKM, tapi Kementerian Perindustrian justru membolehkan pabrik yang sudah mengantongi izin IOMKI menjalankan kegiatannya 100 persen bahkan sebelum PPKM berlaku.
Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Kaltim Sebanyak 24 Ribu Dosis
"Oleh karena itu, harus diperiksa apakah perusahaan yang tetap berjalan 100 persen sudah terjadi herd immunity atau belum," terangnya.
Jika buruh belum 100 persen tervaksin dan kekebalan kelompok belum terjadi, KSPI menolak pabrik beroperasi penuh tanpa pembatasan.
Selain itu, KSPI juga meminta perusahaan yang pekerjanya sedang melakukan isolasi mandiri, tetap menyalurkan vitamin dan obat - obatan gratis.
Harapannya keterpaparan mereka dari kasus Covid-19 bisa cepat selesai.
"Hal yang lain, KSPI meminta agar buruh yang melakukan isolasi mandiri bisa mendapatkan vitamin dan obat-obatan gratis yang disediakan melalui jaringan klinik dan rumah sakait BPJS Kesehatan. Sehingga mereka bisa cepat pulih ketika terpapar Covid," pungkasnya.