Kredit usaha rakyat (KUR) yang sedang digalakkan oleh sejumlah perbankan plat merah diupayakan mampu memberdayakan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu, KUR yang digelontorkan juga harus mengangkat budaya lokal yang menjadi keunggulan daerah masing-masing.
Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia di Yogyakarta usai meninjau UMKM penerima KUR dari BNI 46, Senin (9/9/2019).
Dalam rangkaian Kunjungan Kerja Spesifik ini, Komisi XI DPR RI meninjau pelaksanaan KUR di berbagai daerah. Sejauh mana KUR diberikan kepada para pelaku UMKM yang tepat dan bagaimana perkembangan usahanya setelah diberikan fasilitas KUR.
“Kami sangat bahagia dengan penyaluran KUR ini. Mudah-mudahan bukan satu-satunya yang berhasil yang dibiayai BNI 46. Dengan KUR ini diharapkan bisa naik kelas lagi.Ini contoh yang berhasil. Kami berharap ada UMKM lain yang berhasil dengan mengangkat budaya Indonesia dengan mempekerjakan begitu banyak perempuan yang ada di Yogyakarta ini,” ungkap Indah.
Dalam kesempatan itu, Komisi XI DPR RI meninjau usaha tenun bernama Tugu Mas yang memproduksi berbagai kain tenun bermotif lurik.
Tugu Mas mendapat KUR senilai Rp 500 juta dari BNI 46 dengan agunan. Indah menilai, produk yang dihasilkan Tugu Mas sangat bagus. Ia bahkan mengenakan kebaya lurik berwarna coklat produk Tugu Mas yang sangat pas di tubuhnya.
“Produknya sangat bagus. Pola dan cutting-nya sangat pas. Ini model kebaya yang pas untuk saya. Soal penyaluran KUR ini, kita terus awasi jangan sampai orang-orang yang sama saja yang dapat KUR. Harusnya perbankan tak pernah lelah untuk mencari nasabah KUR. Jadi orientasinya tidak hanya profit yang diambil dari bunga kreditnya, tapi lebih dari itu, untuk memberdayakan masyarakat dan mengangkat budaya lokal di masing-masing daerah,” nilai politisi PDI Perjuangan ini. (mh/sf) (*)