TRIBUNNEWS.COM - Mimpi Inggris untuk pertama kalinya bisa mengangkat trofi EURO 2020 hancur berantakan.
Dalam laga final EURO 2020, Inggris Vs Italia, Senin (12/7/2021) pagi WIB, publik Inggris dipaksa menyaksikan rival mereka mengangkat trofi juara di stadion kebanggan mereka, Wembley.
Final ini merupakan kesempatan pertama Inggris melangkah ke partai utama ajang yang sudah digelar sejak 1958 tersebut.
Wajar jika publik Inggris menaruh besar pada final kali ini.
Semua modal mereka miliki untuk menjadi juara.
Skuat mumpuni, format kompetisi, hingga dukungan para suporter mereka.
Hanya, takdir mengatakan belum waktunya Inggris jadi juara.
Baca juga: Data & Fakta Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Donnarumma Memang Superman, Inggris Anti-Adu Penalti
Kenyataan menjadi lebih menyakitkan saat slogan 'Football's Coming Home' diolok-olok suporter Italia di kandang mereka sendiri dengan bentangan poster bertuliskan 'Football's Coming to Rome'.
Inggris sebenarnya unggul lebih dulu lewat gol cepat Luke Shaw menit kedua.
Namun Inggris dianggap kehilangan arah dalam posisi unggul.
Tiga Singa tampak banyak tertekan.
Statistik UEFA menunjukkan, Inggris hanya mengusai penguasaan bola sebanyak 38 persen.
Bandingkan dengan dominasi Italia dengan 62 persen penguasaan bola.
Baca juga: Sorotan Italia vs Inggris Final Euro 2021: Biang Keladi Kegagalan Tiga Singa & Tinta Sejarah Mancini
Italia juga lebih banyak melepas tembakan, yaitu 20 kali dengan enam mengarah ke gawang lawan.