2. Malu pulang kampung karena gagal berangkat haji
Pihak keluarga menjelaskan, Emawati tidak menyangka gagal berangkat ke Tanah Suci.
Dirinya juga merasa malu untuk pulang ke kampung halaman karena sudah berpamitan hendak pergi ke Mekkah.
"Dia kakak saya. Bagaimanapun dia pasti malu pulang kampung, tapi daripada membahayakan keselamatannya lebih baik tahun depan kami mengantarnya lagi," kata Amaq Agra, Sabtu.
Sanak saudara Emawati terus menguatkan dan meneguhkan hatinya agar tidak malu pulang kampung.
3. Marhamah batal berangkat karena hamil di luar kandungan
Hal serupa menimpa calon haji asal Lombok Timur, Marhamah (50).
Ia gagal berangkat karena hamil di luar kandungan dan mengalami pendarahan.
Hingga Minggu (7/7/2019), Marhamah masih dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB hingga kondisinya membaik.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Mataram Wayan Diantika memberikan alasan melarang dua calon jemaah haji terbang ke Mekkah.
Menurut dia, keduanya batal berangkat karena kehamilan mereka sangat berisiko, apalagi jika terbang selama 11 jam.
"Jika usia kehamilan sebelum 14 minggu dan setelah 26 minggu, risiko mengalami keguguran dan pendarahan. Buat apa kita berangkat ke Tanah Suci kalau berdarah tidak boleh masuk masjid, tidak boleh ibadah, kan rugi," kata Wayan.
4. Dijamin berangkat tahun depan
Menurut Wayan Diantika, Emawati dan Marhamah tidak perlu khawatir akan gagal naik haji.
Kementerian Agama sudah memberikan jaminan kepada kedua calon haji tersebut atau ada jemaah haji yang dibatalkan berangkat karena alasan kesehatan, tahun berikutnya atau tahun depan akan diprioritaskan.
"Tidak perlu membayar apa-apa lagi, tinggal menjaga kesehatan, tahun depan bisa berangkat," katanya.