"Ternyata masih ada cinta sejati di dunia ini," ujar lainnya.
Sejumlah pejabat Provinsi Maluku bersama Kabag TU Kanwil Kemenag Maluku tampak menjenguk keduanya di Poliklinik Haji.
Kakek Sopamena terus menggenggam tangan Nenek Kalsum, seakan takut dan khawatir istrinya pergi dan meninggalkannya.
Jemaah Haji Kloter 13 UPG yang berisi 453 orang jemaah asal Maluku ini, sementara diistirahatkan dulu sehari di Asrama Haji Sudiang Makassar untuk selanjutnya akan diterbangkan ke Ambon esok harinya.
Cemburui Petugas
Dilansir Tribunnews.com sebelumnya, romantisme ditunjukkan sepasang kakek nenek calon haji asal Ambon.
Sang pria ogah terpisah dengan istrinya, ia cemburu,
Saat berangkat ke tanah suci, Mahmud Sopamena (87), seorang kakek jemaah haji asal Ambon menyingkirkan tangan petugas haji yang ingin mendorong kursi roda istrinya Nenek Kalsum Litiloli (75) saat tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Madinah.
Bahkan kakek Mahmud memarahi petugas haji dengan memukul tangan petugas.
Sang kakek rupanya cemburu jika ada orang lain membantu istrinya yang biasa dipanggil Mak Cum itu.
Padahal keduanya dipastikan membutuhkan pertolongan petugas karena sama-sama menaiki kursi roda.
“Sampai di Madinah kami harus turunkan mereka berdua bersama-sama menggunakan kursi roda, keduanya tidak mau dipisahkan. Saat Mak Cum sudah jauh, Pak Mahmud marah-marah terpaksa Mak Cum kita panggil balik lagi,” kata Ketua Kloter Jusman Rivay.
Mahmud tak mau melepaskan tangan sang istri dan berkeras terus menggandeng tangannya meski berada di dua kursi roda yang berbeda.
“Cemburu, dia enggak mau kita kasih (dorong) Mak Cum. Makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus, pahanya, kakinya, itu pun baru dorong (kursi roda) sedikit-dikit enggak bisa jauh karena pegangan tangan. Pokoknya dia enggak mau jauh sama istrinya,” kata Rivay.
Mahmud merupakan anggota Kloter 13 Embarkasi UPG (Makassar) asal Ambon Maluku.