Ia mengatakan akan menyampaikan perkembangan situasi terkait haji kepada Jokowi.
Dia pun meminta waktu kepada Komisi VIII untuk bersabar menunggu keputusan apa yang akan diambil.
"Saya akan sampaikan situasinya seperti apa, kita sudah menyiapkan, situasinya seperti apa, dan para anggota Komisi VIII ini keinginan atau harapannya seperti apa. Saya mohon waktu untuk disampaikan pada Presiden," ujarnya.
Dia pun berharap setelah berkomunikasi dengan Jokowi, Kemenag dapat memiliki keputusan terbaik.
Menurut Gus Yaqut, Indonesia harus membuat keputusan terkait pelaksanaan haji, karena harus ada sejumlah persiapan jika ternyata haji dibuka untuk Indonesia.
"Keputusan ada di pemerintah Saudi Arabia. Namun tentu kita tidak boleh berpangku tangan. Teknis kita sudah siapkan dan saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Marwan Dasopang (anggota DPR), kita juga harus membuat keputusan atas ibadah haji ini," kata Gus Yaqut.
Lebih lanjut, politikus PKB itu menuturkan pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait mengenai pelaksanaan ibadah haji.
"Semua kita kerahkan, bahkan saya juga komunikasi, kementerian agama komunikasi dan minta tolong kepada Kemlu dan kami intens berkomunikasi untuk melalui jejaring yang luar negeri memastikan soal penyelenggaraan ibadah haji ini," tandas Gus Yaqut.
Di sisi lain Kemenag juga telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan ketat yang akan digunakan jika Arab Saudi sudah memberikan kepastian terkait haji 2021.
Gus Yaqut mengatakan sebelum berangkat para jemaah akan dikarantina selama 3 hari di asrama haji dan melakukan swab antigen mandiri.
"Pra keberangkatan skenario kita, jemaah akan dikarantina di asrama haji selama 3 x 24 jam sebelum kedatangan, di asrama haji jemaah harus terlebih dahulu menjalani swab antigen secara mandiri," kata Gus Yaqut.
Setelah itu para jemaah akan melakukan tes swab PCR sebelum berangkat ke Arab Saudi.
Baca juga: Kepastian Jemaah Indonesia Bisa Berangkat Haji Dimumkan 1 Hingga 2 Hari Kedepan
Jika positif jemaah akan melakukan isolasi mandiri di asrama haji.
"Menjelang keberangkatan dilakukan tes PCR swab jika negatif jemaah haji dapat di berangkatkan ke Arab Saudi. Namun jika positif akan dilakukan isolasi mandiri di asrama haji," kata dia.