Total saat ini ada 1.500 penyelenggara, jadi sebulan itu akan ada berapa kali keberangkatan para pimpinan dulu," kata dia.
Hal ini dilakukan agar para pimpinan bisa mencoba dan mengetahui betul-betul kondisi di lapangan, sehingga ketika membawa jemaahnya bisa disosialisasikan dengan baik dan melakuan antisipasi.
"Kalau ini zero accident, tentu akan memberikan kenyamanan bagi Saudi Arabia dan nantinya akan memberikan kita kesempatan lebih banyak lagi," tandasnya.
Kemenag Rumuskan Teknis Pemberangkatan Umrah
Kementerian Agama masih melakukan perumusan teknis pemberangkatan umrah.
Langkah ini dilakukan menyusul pembukaan penerbangan langsung ke Arab Saudi dari Indonesia.
"Sedang dirumuskan teknis pemberangkatannya," ujar Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag Nur Arifin kepada Tribunnews.com, Jumat (26/11/2021).
Meski begitu, Nur Arifin tidak merinci estimasi waktu pemberangkatan pertama jemaah umrah dari Indonesia ke tanah suci.
Keputusan Pemerintah Arab Saudi mendapatkan sambutan baik dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Alhamdulillah, jelang kepulangan kunjungan kerja dari Arab Saudi, saya mendapat informasi resmi bahwa mulai pukul satu dini hari, pada Rabu 1 Desember 2021, warga Indonesia sudah diperbolehkan masuk ke Arab Saudi tanpa perlu melalui negara ke-3 selama 14 hari,” ujar Yaqut.
Yaqut mengungkapkan Pemerintah Arab Saudi tidak lagi mensyaratkan booster vaksin untuk warga Indonesia.
Meski begitu, dirinya meminta warga Indonesia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di Arab Saudi.
“Tidak lagi ada persyaratan booster, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan menjalani karantina institusional selama lima hari. Ini harus dipatuhi dan menjadi perhatian bersama,” sambungnya.
Selain Indonesia, kata Menag, ada lima negara lain yang juga sudah mendapat izin masuk Saudi, yaitu: Pakistan, Brazil, India, Vietnam, dan Mesir.