Namun karena melihat sosok ibu dan juga adik-adiknya, ia harus mengesampingkan egonya dan berusaha bangkit menjadi orang yang lebih tangguh.
"Mungkin secara tidak langsung Allah berusaha berbicara dengan saya kak, dimana pesan yang saya tangkap, Ku ambil dulu ayahmu, supaya kamu menjadi anak laki-laki yang kuat dengan usahamu sendiri," jelasnya.
Sang ibu Susiawati mengaku bahagia sekaligus sedih karena harus ditemani sang anak untuk berangkat ke tanah suci Mekkah.
"Sedih campur bahagia, Jibran bisa dampingi saya haji," katanya.
Ia sedih, lantaran suami yang selama ini berjuang bersamanya untuk bisa berangkat ke Makkah bersama harus menghadap Sang Khaliq.
Sambil menatap lirih kepada anaknya, Susiawati bercerita bagaimana perjuangan suaminya.
Ia beserta suami mendaftar haji di tahun 2011.
Mulanya di tahun 2021 itu adalah jadwal keberangkatannya, namun karena tertunda akibat covid-19 dan keadaan masih pilu baginya karena pada saat bersamaan pula suami tercintanya lebih dahulu meninggalkannya.
Baca juga: DPR Ingatkan Pemerintah Jamin Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji di Tengah Kenaikan Covid-19 di Saudi
"Setoran awal dulu Rp 25 juta, dan pelunasanya itu di tahun 2021 itu juga sebelum suami meninggal," imbuhnya.
Ia bercerita, dana yang digunakannya untuk berangkat haji adalah dari 3 usaha tadi, yang ia rintis penuh suka duka dengan sang suami tercinta.
Namun Tuhan berkehendak lain, sekarang suaminya sudah tenang disisi Nya sebagai satu diantara pahlawan yang menurutnya patut ia banggakan.
"Sebelum suami meninggal, saya tidak sangkan bisa berangkat haji sama anak laki-laki saya, namun alhamdulillah saya tetap yakini, di balik musibah pasti ada barokahnya," terangnya.
Ia dan anaknya diperkirakan berangkat pada Juli mendatang, dimana segala persyaratan pun telah ia penuhi.
Susiawati berharap dengan kedatangannya ke Baitullah Ka'bah, ia bisa menumpahkan harapannya tentang suami dan juga anak-anak tercintanya.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul M Jibran Janwannajihi: Jemaah Haji Termuda Asal Lotim, Gantikan Ayahnya yang Gugur karena Pandemi