Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramastra dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Minggu (26/6/2022) menjadi hari terakhir jemaah haji Indonesia gelombang pertama berada di Madinah.
Pada Senin (27/6/2022) pagi, mereka akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib, sembari menunggu momen ibadah haji yang dimulai pada 8 Juli mendatang.
Hari terakhir menginap di Madinah, tak disia-siakan oleh jemaah jai untuk berburu berkah Raudhah.
Baca juga: Ketatnya Arab Saudi di Musim Haji Perdana Pasca Pandemi: Tak ada Kartu Dilarang Masuk Kota Mekkah
Ini karena begitu mereka berangkat ke Mekkah, mereka tak akan lagi bisa kembali ke Madinah untuk mengunjungi Raudhah.
Raudhah adalah bagian dari Masjid Nabawi yang juga disebut taman surga yang jatuh ke bumi ini, jadi dambaan umat Islam untuk bisa berdoa di dalamnya.
Tak heran bila sejumlah jemaah terharu bisa memasuki lokasi makam dari Nabi Muhammad SAW ini.
Mereka merasa menjadi orang 'pilihan' yang tahun ini diberi kesempatan untuk memanjatkan doa di sana.
Baca juga: Nasib Sarjaka Jemaah Haji asal Cakung: Tertabrak Mobil di Mekkah, Lengan Kiri Harus Dioperasi
"Alhamdulillah, masuk Raudhah begitu sulit, tapi berkat kesigapan petugas haji Indonesia, kami dibantu bisa masuk lebih cepat. Masya Allah, saya terharu," kata Aceng Surana, jemaah haji Bandung asal embarkasi Bekasi.
Ada juga Edi Setiawan (53), dari jemaah kloter 4 Embarkasi Batam.
Ia mengatakan, begitu beruntung menjadi jemaah di gelombang pertama yang mendarat di Madinah.
Pasalnya, adalah kesempatan langka masuk ke makam Nabi.
"Ini hari terakhir, saya tak sia-siakan kesempatan itu," kata Edi.
Aturan Baru Masuk Raudhah, Kini Terjadwal
Pada haji tahun ini, masuk ke Raudhah memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Otoritas Arab Saudi mensyaratkan tiap jemaah harus punya kartu tasrikh untuk bisa masuk.
Baca juga: Kisah Jemaah Haji Indonesia dan Sandal Hilang Penebus Dosa di Masjid Nabawi
Inilah mengapa, jemaah harus sabar mengantre untuk masuk, bersaing dengan jemaah dari negara lain.
Institusi yang melayani jamaah haji, Muassasah Adilla, telah menerbitkan surat tentang waktu ziarah Madinah bagi jemaah haji Indonesia.
Berdasarkan surat tersebut, masuk ke Raudhah harus sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Ada ketentuan baru dari Muassasah Adilla, bahwa untuk masuk Raudhah harus berdasar jadwal yang kita tentukan," ujar Konsul Haji KJRI Nasrullah Jasam melalui keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).
Menurut Nasrullah yang juga Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, kolom usulan jadwal masuk Raudhah sudah tersedia di e-haj.
Penjadwalan tersebut awalnya dilakukan Muassasah Adilla, dan sekarang dilakukan oleh PPIH.
Baca juga: Duh, Ratusan Jemaah Haji Indonesia Palsukan Surat Tasrekh, Demi Bisa Masuk Ar Raudhah Masjid Nabawi
"Jadwal itu kita input dalam e-haj, aplikasi yang dikembangkan oleh Saudi," ucap Nasrullah.
Kepala Daker Madinah Amin Handoyo menambahkan bahwa jadwal jemaah laki-laki dan perempuan berbeda.
Bagi jemaah perempuan, jadwal masuk Raudhah dari jam 7 sampai 8 pagi.
Jemaah haji perempuan masuk ke Raudhah melalui gerbang nomor 24 atau pintu Usman bin Affan.
"Untuk jemaah laki-laki, jadwalnya jam 13 - 14 waktu Arab Saudi dari gerbang 37 atau pintu Bilal Bin Rabah," ungkap Amin.
Saat akan masuk ke Raudhah, lanjut Amin, jemaah menunjukkan tasrih (surat izin) yang berisi daftar nama yang telah diinput dalam e-haj.
Surat tasrih itu akan dibagikan ke jemaah melalui Kasektor, Ketua Kloter, Ketua Rombongan, dan Ketua Regu.
Surat tasrih itu berisi keterangan tentang jumlah jemaah, waktu (tanggal dan jam), nomor pintu masuk, nomor gerbang masuk, serta daftat nama dan nomor paspor jemaah.
Di hari terakhir ziarah ke Raudhah, sebanyak 130 jemaah pria yang masuk pada Minggu sore.
Sementara Minggu pagi, ada 900 jemaah perempuan.
Jemaah Haji Indonesia Terakhir dari Madinah Bergerak ke Makkah
Kepala PPIH Daerah Kerja Madinah, Amin Handoyo, mengatakan, jemaah terakhir yang ada di Madinah akan diantar ke Mekkah pada Senin pagi.
"Pemberangkatan ada 4 kloter dari satu titik. Karena semua jemaah ada di satu hotel," kata Amin, Minggu (26/6/2022).
Para jemaah tersebut, nantinya akan Miqat di Bir Ali.
Mereka hanya akan melewati satu check poin dari Madinah ke Makkah yaitu di Jumun.
"Saat ini diperbatasan masuk Makkah sudah dilakukan pengetatan. Sebetulnya untuk jemaah haji tidak ada check poin.
Standar pengetatan tersebut terhadap mereka yang di luar jemaah, yang tidak haji," katanya.Warga yang bukan jemaah memang dilakukan pengecekan. Dilihat KTP dan surat lainnya. Apakah mereka memiliki surat tinggal di Makkah atau tidak."Baju jemaah haji sebenarnya tidak terlalu ketat. Hanya tetap dilakukan pengecekan surat-surat saat akan masuk tanah suci Makkah," jelas Amin.