TRIBUNNEWS.COM, MINA - Thariq ya haj! Thariq ya haj! Kalimat itu berkali-kali diteriakkan oleh anggota Saudi Emergency Force (SOF) di kawasan Jamarat, Mina, Minggu (10/7/2022).
"Minggir, Pak Haji! Minggir Pak Haji!," begitu kira-kira artinya.
Kesatuan pasukan khusus Arab Saudi, atau yang lebih populer dengan nama Askar di telinga jemaah haji Indonesia itu, terus memasang muka masam.
Sambil marah-marah, mereka tak ragu membunyikan klakson keras-keras dari mobil dinas mereka, Toyota FJ Cruiser keluaran 2014.
Suaranya sungguh memekakkan telinga.
Belum lagi sinar lampu biru merah dari strobo mobil yang bikin silau mata.
Tak peduli jemaah haji itu sedang tidur, makan, baca Al Quran, atau bahkan salat sekali pun.
Sudah lima jam para pasukan berbaju doreng itu berkeliling di sana. Mereka mengobrak jemaah haji yang duduk-duduk di jalan masuk menuju Jemarat, tempat melempar jumrah.
Bagi mereka, ulah jemaah haji ini memang bikin pusing. Diobrak pergi. Begitu mereka patroli ke tempat lain, eh, para pak haji dan bu haji ini datang lagi.
Para haji ada yang duduk sekenanya. Ada yang beralas sandal. Ada juga yang niat menggelar tikar lalu duduk rame-rame.
Baca juga: Lindungi Jemaah, IPHI Minta Pemerintah Segera Buat Regulasi Haji Furoda
Ini bukan piknik. Tapi para haji dari penjuru dunia, melakukan prosesi ibadah mabit di Mina.
Mabit, atau bermalam, menjadi prosesi yang harus dilakoni sebelum melempar jumroh.
Otoritas haji Arab Saudi menyediakan tenda-tenda di Mina untuk keperluan mabit ini.
Tapi, jemaah haji toh banyak yang keluar dari tenda.