Laporan Wartawan Tribun Timur, Nur Thamzil Thahir
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH -- Otoritas haji Indonesia terpaksa menambah 14 hotel akomodasi di Madinah, menyusul persetujuan Kerajaan Arab Saudi memberi 8.000 visa kuota haji baru awal Mei 2023 ini.
Penambahan akomodasi ini dikonfirmasikan Subhan Chalid, Kepala PPIH Arab Saudi ex official Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, di Kantor Urusan Haji Indonesia, Daker Madinah, Selasa (22/5/2023).
Sebelum penambahan kuota baru, PPHI hanya menyiapkan 77 hotel di Madinah.
Namun, Senin (21/5/2023), otoritas layanan izin akomodasi Kerajaan Arab menyetujui penambahan 14 unit hotel menjadi 91 hotel di lima sektor.
Dengan 91 unit hotel untuk jamaah ini, sekaligus mencatat rekor Indonesia sebagai negara pengguna dan penyewa hotel terbanyak selama penyelenggaraan haji.
Sebelum penambahan kuota, total jamaah haji Indonesia termasuk petugas, 221 ribu kuota visa.
Per Mei 2023 lalu, jamaah Indonesia mencapai 229 ribu, termasuk haji reguler, haji khusus dan sekitar 5.000 petugas kloter, nonkloter dan tenaga kesehatan di Musim Haji 1444 Hijriyah ini.
Dengan penambahan akomodasi ini, sekaligus mengafirmasikan penambahan konsumsi dan unit transportasi bagi 201 ribu jamaah.
Bagi PPIH, Jumlah akomodasi hotel di Madinah ini juga lebih banyak dari Musim Haji 1443 Hijriyah atau 2022 Miladiyah.
Tahun lalu, kala jamaah hanya 101 ribu, PPIH Daker Madinah hanya menyewa 44 unit hotel di tiga sektor.
Di musim haji normal dua tahun pascapandemi ini, akomodasi hotel
menjadi 91 unit di lima sektor.
Jamaah Haji Indonesia dijadwalkan tiba di Madinah pukul 06. 20 WAS, Kamis (24/05/2023) pagi hari.
Mereka akan tinggal di Madinah selama sembilan hari dan dijadwalkan berangkat ke Mekah 1 Juni 2023.