Setelah itu, dia mendorong suaminya ke tempat makan. Mengambil dan menemai makan. Saat ibadah pun juga sama. Dia dorong suaminya ke Masjid Nabawi.
Baca juga: Cek Penyelenggaraan Haji di Tanah Suci, Menko PMK Pastikan Pemerintah Beri Layanan Maksimal
“Saya dorong sampai ke tempat yang khusus jemaah berkebutuhan khusus. Saya pesan, jangan kemana - mana sebelum saya datang,” tuturnya.
Jika tidak diberi pesan, khawatir hilang. “Saya bilang jangan ikut siapa - siapa, nanti bisa cari - cari. Tunggu saya disini, pasti saya jemput,” urainya.
Ia menyebut tidak mengganggu ibadah di Madinah. Sebab, setiap kali akan ibadah, semua tanggung jawab sebagai seorang istri sudah dilaksanakan.
Agus Yusuf mengaku ini adalah panggilan dari Allah. Menjalani ibadah haji ini, ia sudah pasrah kepada yang maha kuasa dan tekat bulat memenuhi panggilan allah.
“Insyallah untuk keraguan sudah tidak ada. Sudah saya pasrahkan saja. Saya berangkat haji dengan segala keterbatasan saya ini,” urainya.
Dia mengaku tidak ada kendala apa - apa menjalankan ibadah. Dia bersyukur istrinya membantunya selama 24 jam untuk bisa melaksanakan ibadah di Arab Saydi ini.
“Harapan saya yang utama, saya bisa menjadi haji yang mabrur dan istri saya mabruroh. Allhamdulillah saya bisa dipanggil ke sini,” terangnya.
Dia berpesan kepada semua penyandang disabilitas, jangan kecil hati. Jika allah menghendaki, semuanya bisa terjadi. “Seperti saya ini,” tutupnya. (Galih Lintartika)