TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Pengalaman hidup yang luar biasa bagi Kadron, salah seorang jemaah haji asal Provinsi Lampung begitu tiba di Mina.
Disela sela sela Kadron dan para jemaah haji asal Lampung beristirahat usai melempar jumroh, ia mengungkapkan perasaan hatinya, tak menyangka bisa sampai di Mina.
"Kami tidak menyangka bisa sampai sini (Mina). Belasan tahun menunggu. Kalau melihat seputaran Makkah, Madinah, sudah sering. Cuma ke Mina, luar bisa," ungkapnya.
Sampai Mina, Kadron kemudian mengingat ingat sejarah saat Nabi Ibrahim bersama keluarga.
Mina adalah tempat saat Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT menyembelih putranya Ismail AS. Iblis kemudian datang menggoda Nabi Ibrahim agar menghentikan niatnya.
Mina adalah sebuah lembah di padang pasir. Berada sekira lima kilometer sebelah Timur kota Mekkah, di antara Mekkah dan Muzdalifah. Dijuluki kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia termasuk jemaah asal Indonesia melempar jumroh.
"Dicontohkan, saat kita harus berjuang (di Mina). rasanya sangat senang bisa hadir disini, dilayani oleh para petugas," ungkapnya.
Lain lagi yang diungkapkan oleh Jemaah haji asal kloter 18 Medan, Marhani Matondang. Bersyukur bisa sampai di Mina meski ada ganjalan yang ia rasakan saat tiba.
"Sebenarnya sangat bersyukur karena sudah bisa keluar dari Muzdalifah, walapun terlambat. Dan mohon maaf kami sampaikan kepada pemerintah, sampai di Mina, belum ada permintaan untuk konsumsi," ujarnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menyesalkan kelambanan mashariq untuk urusan transportasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Di Mina, layanan konsumsi tidak terdistribusi dengan baik dan lancar.
Baca juga: Puncak Ibadah Haji 2023 Berakhir, 70 Ribu Jemaah Indonesia Tinggalkan Mina
”Kita sudah sampaikan protes keras ke mashariq terkait persoalan yang terjadi di Muzdalifah. Kita juga meminta agar tidak ada persoalan dalam penyediaan layanan di Mina,” kata Hilman.
Mashariq adalah perusahaan yang mendapat tugas memberikan pelayanan kepada jemaah termasuk konsumsi selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).