“Ada yang belum dipanggil,” ujar Abdillah setelah mengeja satu per satu nama di lembaran kertas.
Ramah tamah dihadiri 150-an personel Daker Bandara PPIH Arab Saudi 2024, 94 dari Indonesia dan 54 dari tim tenaga pendukung (temus).
Para temus baru saja melakukan perjalanan 7 jam dari Jeddah.
Ada dari Mesir, Maroko, Sudan, Yordania
Ada 12 orang tim kesehatan.
“Haji kita harus di level tertinggi. Apa itu level tertinggi? Yaitu menghajimabrurkan orang, mendampingi dan membantu orang menjadi haji mabrur, “ jelas Abdillah M Tohir.
“Inilah haji level tertinggi. Bukan sekadar menjadi jemaah haji. Tidak semata mementingkan diri dalam beribadah. Kita menjadi pelayan tamu Allah menjadi mabrur sehingga kita meraih predikat supermabrur,” tegas Abdillah M Tohir menambahkan.
Abdillah juga menegaskan lagi bahwa PPIH Arab Saudi tidak boleh menjawab “Tidak tahu!” saat ditanya oleh jemaah.
“Kenapa? Karena dengan menjawab ‘tidak tahu’, kita telah membuang kesempatan beribadah dan meraih pahala yang bisa jadi karena jawaban kita itu membantu jemaah yang bertanya menjadi mabrur,” kata Abdillah M Tohir.
Diingatkan juga bahwa setiap hari ada 17 hingga 22 kloter mendarat di Bandara Jeddah dan Madinah.
“Jadi setiap satu hingga satu setengah jam ada proses kedatangan kloter. Setiap kloter membutuhkan waktu satu hingga dua jam berproses di Bandara sebelum didorong Madinah atau Mekah,” kata Abdillah M Tohir. (*)