Laporan Wartawan Tribunnews,com, Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (daker) Makkah mencatat sampai Sabtu (25/5/2024) ada 30 orang yaitu 29 jemaah haji dan 1 petugas kesehatan haji yang dirawat di RS yang dikelola KKHI.
Mereka dirawat di Rumah Sakit dengan fasilitas setara dengan RS tipe C di Indonesia.
"Mulai 15 Mei sampai hari ini Sabtu 25 Mei 2024 ada 30 jemaah yang kami rawat di KKHI yang kalau di Indonesia setara dengan Rumah Sakit Tipe C yang dilengkapi beragam fasilitas kesehatan ," kata Nurul Jamal, Kasie Layanan Kesehatan Daker Makkah saat bertemu Tim Media Center Haji (MCH) Sabtu (25/5/2024).
Tiga kasus terbanyak yang dialami oleh jemaah haji hingga dirawat ialah pneumonia, jantung dan diabetes.
Umumnya tiga penyakit ini ialah penyakit bawaan (komorbit) yang dibawa jemaah dari tanah air.
Baca juga: Jemaah Haji Asal Ciamis Meninggal sesaat Turun Pesawat di Jeddah, Sempat Minta Suami Videokan
Dijelaskan Jamal, cuaca di Arab Saudi pun jadi pemicu memperparah kondisi pasien sehingga harus memerlukan penanganan di RS.
"Dengan kondisi cuaca ekstrem tingkat kelelahan bisa memicu penyakit bawaan terutama jantung," imbuh Jamal.
Karena hal itulah, jemaah diimbau menjaga kesehatan, banyak istirahat saat baru tiba di Makkah.
"Minimal jemaah yang baru datang dari Madinah, maupun dari Indonesia agar istirahat 6 jam terlebih dahulu sebelum menjalankan ibadah umrah wajib. Jangan memaksakan diri," kata Jamal.
Jamal yang didampingi dr Enny Muryanti, Kepala KKHI Makkah menyarankan agar jemaah waspada jika jemaah haji sudah mulai merasakan sesak sakit dada, segeralah datang ke klinik sektor terdekat.
Jemaah haji akan mendapatkan fasilitas kesehatan sesuai haknya bebas biaya alias gratis.
Baca juga: Layanan Haji Dikritik, Kemenhub Tegur Garuda Indonesia, Ini Respons Manajemen
Pemerintah melalui kolaborasi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama menyiapkan beragam fasilitas kesehatan mulai klinik sektor, klinik satelit juga ada di KKHI yang berisi unit gawat Darurat (UGD), rawat inap, dan HCU (High Care Unit) dan perawatan jiwa.
Selain itu ada fasilitas penunjang standar Rumah Sakit seperti laboratorium, radiologi, apotek, ambulans.
Fasilitas ini dilengkapi Tenaga kesehatan kloter sebanyak 168 tenaga kesehatan dengan rincian di KKHI ada 111 orang.
Kemudian ada dokter, dokter spesialis, perawat, promkes, gizi, elektromedis.
Jika tidak bisa ditangani di KKHI, jemaah haji akan dirujuk ke RS swasta atau pemerintah yang ada di Arab Saudi sudah digandeng Indonesia.