TRIBUNNEWS.COM - Simak beberapa tips bagi jemaah agar terhindar dari mabuk udara selama penerbangan haji.
Diketahui, perjalanan yang ditempuh jemaah haji Indonesia dari Tanah Air menuju Arab Saudi berkisar 9-11 jam.
Tak jarang, jemaah haji yang baru pertama kali dan belum terbiasa bepergian dengan pesawat biasanya mengalami mabuk udara atau motion sickness.
"Kasus yang banyak terjadi selama penerbangan, bagi jemaah haji biasanya mabuk udara, istilahnya itu motion sickness. Nah kalau di darat sih disebutnya mabuk kendaraan ya," terang Petugas Kesehatan dari Daerah Kerja (Daker) Bandara, dr. Yuliana. Sp. Kp (Spesialis Penerbangan), dikutip dari Kemenag.
"Jadi kebetulan yang pergi, jemaah haji yang mungkin jarang berpergian dengan pesawat dalam waktu yang lama masa terbangnya," tambah Yuli.
Yuli juga menambahkan, hal tersebut bisa saja terjadi pada jemaah yang mungkin baru pertama kali terbang dengan pesawat.
Adapun hal pertama yang harus dilakukan untuk mencegahnya, yakni dengan mengenali gejalanya.
"Gejala dari motion sickness itu kan pusing, sakit kepala. Kemudian, kalau sudah sakit kepala kita pasti akan mual dan bisa juga muncul muntah. Perut biasanya tidak enak dan kembung," jelas Yuli.
Untuk itu, selengkapnya, inilah beberapa tips kepada jemaah haji agar terhindar dari mabuk udara selama penerbangan.
Tips Terhindar dari Mabuk Udara selama Penerbangan Haji
Baca juga: Kemenag Klaim 98,52 Persen Jamaah Indonesia Gelombang I Baru Kali Ini Berangkat Haji
- Hindari makanan yang memicu meningkatnya gas lambung seperti makanan pedas, makanan bersantan, makanan asam, durian, kol, kacang-kacangan pada saat sebelum, selama, dan sesudah penerbangan;
- Hindari minuman yang memicu meningkatnya gas lambung, misalnya: susu, kopi dan minuman soda sebelum, selama, dan sesudah penerbangan;
- Memilih tempat duduk di samping jendela dan tengah pesawat sejajar sayap pesawat agar minimal terasa turbulensinya;
- Makan yang cukup sebelum penerbangan (tidak boleh dalam keadaan perut kosong maupun terlalu kenyang);
- Tidur/istirahat cukup selama perjalanan (jangan tidur terus-menerus);
- Menghirup aroma terapi seperti minyak kayu putih dan minyak angin;
- Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung jahe dan mint;
- Menekan pertengahan pergelangan tangan yang merupakan titik akupuntur untuk menghilangkan mual;
- Minum obat anti mabuk, koordinasi dengan dokter kloter;
- Minum air hangat manis.
(Tribunnews.com/Latifah)