”Jemaah hanya mendapatkan lauknya saja. Nanti ada petugas yang menyiapkan nasi dibuat secara fresh di dapur. Baik di Arafah maupun Mina,” katanya.
Lebih lanjut Benny menerangkan setiap maktab telah disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu.
”Sehingga cukup praktis,” ujarnya.
Di luar itu, PPIH melalui pihak masyariq (penyedia paket haji yang ditetapkan otoritas Arab Saudi) juga menyediakan snack tambahan.
Seperti saat jemaah hendak bergerak dari Arafah ke Mina pada tgl 9 dzulhijjah, semua mendapat paket snack.
Jemaah juga masih mendapat paket konsumsi pelengkap berupa bahan minuman seperti kopi, kremer, gelas-sendok, dan lainnya yang ditempatkan dalam paket.
Tak hanya jatah konsumsi, PPIH juga sudah menyiapkan jatah batu kerikil untuk lempar jumrah bagi seluruh jemaah.
Sedangkan, terkait kualitas makanan itu, Beny memastikan seluruhnya sangat layak untuk para jemaah, termasuk para lansia.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
”Semua semua bahannya ramah lansia. Seperti nasinya yang lunak sehingga mudah dicerna. Juga bahan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, soal cita rasa, Beny menyebut semua menu konsumsi Armuzna sudah disesuaikan dengan lidah jamaah tanah air.
”Menu-menunya juga khas Indonesia. Mulai dari rendang, gulai, dan lainnya,” imbuhnya.
Selama ini, Kemenag RI memang tidak menyediakan konsumsi bagi para jamaah selama prosesi ibadah Armuzna secara penuh.
Hal ini tak lepas dari sulitnya pendistribusian konsumsi mengingat padatnya kawasan itu selama hari tasyrik.