Padahal mereka berdua adalah anggota DPR RI.
Bahkan Ashabul Kahfi merupakan Ketua Komisi VIII yang menjadi mitra Kementerian Agama.
"Enggak laku dokumen kita sebagai member of parliament," ujar Arteria.
Arteria dan Ashabul Kahfi sempat dimasukkan dalam ruangan sekitar lebih kurang 10 menit.
Untunglah kemudian setelah ada komunikasi lebih lanjut dengan berbagai pihak, keduanya akhirnya diizinkan keluar.
"Setelah dilakukan proses komunikasi dan koordinasi, akhirnya dibebaskan," cerita Arteria.
Ia mengakui jika penerapan aturan ketat dari Pemerintah Arab Saudi itu dilakukan tak pandang bulu.
Karena itu, Arteria berharap agar aturan ketat yang ia alami bersama rekannya sesama anggota DPR RI itu menjadi pelajaran bersama bagi seluruh warga bangsa.
"Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menerapkan aturan secara lebih ketat. Terutama terkait penggunaan visa haji. Ini harus benar-benar dipatuhi," ujar Arteria.
Pemerintah Arab Saudi memang tengah memperketat penjagaan terutama saat musim haji.
Hanya yang mengantongi visa resmi yang boleh masuk dan berhaji.
Tidak boleh ada jemaah yang masuk ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji tanpa mengantongi visa haji.
Aturan ini diberlakukan terhadap warga asing dari semua negara.
Bahkan, dari Indonesia, puluhan WNI sudah dipulangkan pemerintah Arab gara-gara tidak mengantongi visa haji resmi.
Pemeriksaan acak juga terus dilakukan di berbagai lokasi.
Tidak cuma dilakukan oleh polisi, petugas maktab juga memeriksa secara berkala jemaah yang masuk ke hotel. (Tribunnews.com/AS Kambie/MCH 2024)