News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2024

Momen Haru 3 Jemaah Haji Demensia Lihat Kakbah, Banjir Air Mata dan Senyum Bahagia di Masjidil Haram

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen haru terekam saat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengantar 3 jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Kakbah. Saat ditawarkan keluar dari KKHI untuk menuju Masjidil Haram oleh tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH), 3 jemaah ini terlihat bahagia dan sampai depan Kakbah langsung menangis.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Momen haru terekam saat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengantar 3 jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Kakbah.

Tiga jemaah ini sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah karena mengalami demensia sehingga mereka belum sempat ke Masjidil Haram.

Baca juga: Sepenggal Kisah Tak Terlupakan Petugas Haji, Jadi Pasukan Palugada hingga Dihadiahi Doa Jemaah

Saat ditawarkan keluar dari KKHI untuk menuju Masjidil Haram oleh tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH), 3 jemaah ini terlihat bahagia.

“Nenek, nanti ganti baju yang cantik, kita ke mau lihat Ka’bah, berdoa di depan Kakbah," kata Susilowati, salah seorang tim PKKP3JH kepada 3 jemaah demensia ini.

Petugas yang akrab disapa Susi ini terus memberikan senyuman ramahnya dan memperjelas ajakan dengan mempraktikan posisi tangan berdoa.

Rupanya komunikasi dengan cara ini cukup ampuh. Kedua nenek asal Aceh tersebut menganggukan kepala.

Baca juga: 20 Jemaah Haji Furoda dan Visa Ziarah Jalani Perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia

Bahkan nenek Isyah (nama sengaja disamarkan demi menjaga privasi jemaah) meminta temannya yang juga dirawat diajak.

Namun petugas memberikan pengertian, jika teman sekamarnya sudah ke Masjidil Haram. Sang nenek pun mengerti.

Kegembiraan dirasakan kakek Uci (nama juga disamarkan). Jemaah asal Bogor ini tak bisa menutupi kebahagiaan saat petugas menyampaikan dalam bahasa Sunda akan diajak ke Masjidil Haram melihat Kakbah.

"Beliau langsung tersenyum mendengar akan mengunjungi Masjidil Haram untuk melihat Ka’bah dan berdoa di depan Ka’bah," cerita Susi.

Momen haru terekam saat Petugas Haji mengantar 3 jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram dan melihat Kakbah.

Selanjutnya ketiga jemaah haji disiapkan ganti bajunya, kebutuhan obat dan makanan minuman selama perjalanan oleh Tim KKHI dan didorong dengan kursi roda menuju ambulan didampingi petugas.

Tak sendiri, Susilowati didampingi Moh. Agus Pribowo, dr. Suharsono dan Cut IntanSusi yang tergabung dalam Tim Pendampingan Jemaah Haji Lansia menemani 3 jemaah demensia ini ke Masjidil Haram.

Ajaib, kondisi mereka yang sebelumnya demensia saat mendegar kata akan diakak di Masjidil Haram seolah hilang.

Padahal, dari keterangan Dokter Penanggung Jawab Ruangan Perawatan Psikiatri KKHI bahwa keseharian ketiga jemaah haji dimensia ini dengan berbagai reaksi jika mengalami kekambuhan.

Kakek Uci yang kondisinya selain dimensia juga mengalami sakit lutut (Osteo Arthritis) sehari-hari sering keliling ruangan perawatan bahkan dengan mengesot di lantai terus menyebut mencari anaknya, saat mengetahui akan Kakbah menjadi tenang.

Baca juga: Perempuan Haid Boleh Tak Tawaf Wada, Cukup Berdoa di Pintu Masjidil Haram, Pamit dari Rumah Allah

Demikian dengan dua nenek asal Aceh. Jika di KKHI kondisi dimensianya sering bicara sendiri, BAK/BAB sembarangan, kadang tidak kooperatif.

"Masya Allah ketika kami mengajak komunikasi Beliau dan menyampaikan akan ke Masjidil Haram, melihat Ka’bah dan berdoa di depan Ka’bah, walaupun ada kendala bahasa Aceh tetapi ketiganya langsung menunjukan respon yang tenang, menganggukan kepala bahkan terlihat senyum bahagia di wajahnya," kata Susi.

Umat ????Muslim berkumpul di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di Masjidil Haram di kota suci Mekah Arab Saudi pada 4 Juni 2024 saat jamaah tiba menjelang ibadah haji tahunan. (Photo by Abdel Ghani BASHIR / AFP) (AFP/ABDEL GHANI BASHIR)

Seolah paham, iau langsung paham berita yang kami sampaikan dan seolah mendapat spirit tersendiri untuk Beliau dengan menunjukkan ekspresi yang bahagia.

"Alhamdulillah Perawat Pendamping dari KKHI yang ditunjuk adalah PPIH dari Aceh sehingga selama perjalanan diceritakan kembali oleh Perawat Cut Intan tentang maksud keberangkatan kita ke Masjidil Haram, sehingga selama perjalanan kedua nenek tenang dan kakek pun tenang menikmati perjalanan di Ambulan," sambungnya.

Baca juga: Multazam Sebagai Ketua Umum Terpilih Ika Kapal Undip Dorong Kemandirian Industri Martim Nasional

Tak menunggu lama, setibanya di Masjidil Haram, mereka dibantu oleh Petugas Sektor Khusus untuk bisa masuk ke lantai II dan memberi kesempatan kepada jemaah untuk berdoa.

Sampai di Masjidil Haram, Tim Lansia dan PKP3JH Seksus Haram sudah siap dengan 3 kursi roda untuk mengantar Bapak Sanusi, Ibu Insyah dan Ibu Fatimah.

Karena memasuki waktu sholat Maghrib ketiga Jemaah Haji jemaah bantu tayamum dan dipandu untuk mengikuti suara Imam Masjidil Haram melaksanakan sholat maghrib dengan posisi duduk di kursi roda didampingi kanan kiri oleh Petugas PPIH.

Petugas mendorong jemaah Area Mataf Lantai 2, kami langsung mencari posisi yang strategis searah dengan Multazam sehingga ketiga jemaah haji langsung melihat ka’bah.

Ketiga Jemaah Haji Lansia tersebut untuk berdoa.

Pada momen inilah terekam keharuan. Ekspresi ketiga jemaah lansia ini

Terlihat air mata menggenang di kelopak mata ketiganya.

Walau tidak ada kata yang diucapkan, ekspresi keharuan terpancar dari mereka.

Ketiga jemaah ini seolah kompak beberapa kali menundukkan kepala, menarik nafas dalam, bibir bergerak sedang berdoa dengan tatapan mata haru tidak berhenti memandang Ka’bah.

"Kami yakin dalam hati beliau berdoa karena terlihat dari gerakan bibir juga badan beliau semua," ucap Susi.

Dua jemaah perempuan saat ditunjukkan Ka’bah dan disilahkan untuk berdoa langsung meneteskan air mata haru.

Saat bibir mereka terlihat bergerak mengucapkan doa, sesekali petugas membantu menyeka menyingkirkan air matanya yang terus membanjiri wajah.

"Kami tenangkan kembali emosi keharuan kakek dan nenek-nenek ini saat di Masjidil Haram," pungkas Susi.
Usai berdoa, ketiga jemaah pun melakukan sesi foto dengan latar belakang Ka’bah untuk ditunjukkan kepada anak cucu dan keluarga besar setibanya di Indonesia.

Setelahnya, jemaah ini diantar kembali di KKHI.

Saat disambut para PPIH Kesehatan, ketiga jemaah ini meluapkan ekspresi kegembiraan, dengan menjawab dengan senyuman kebahagiaan.

"Kami yang bertugas merasa bangga dan terharu bisa menjadi bagian dari kebahagiaan kakek nenek. Mungkin tidak besar apa yang kami lakukan untuk mereka, tetapi senyuman kebahagiaan ketika kami berpamitan untuk kembali ke Daker Mekkah adalah kebahagiaan tersendiri yang tidak ternilai bagi kami," kata Susi menutup ceritanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini