News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswi Teladan Bangkit setelah Diperkosa Geng 40 Orang

Editor: Iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emma mampu bangkit dari keterpurukan setelah 2 tahun berada dalam penyekapan geng seks. Kini ia menjadi pegiat sosial yang fokus menyelamatkan remaja dari korban pemerkosaan keji

TRIBUNNEWS.COM - Menyakitkan. Emma seorang siswi teladan di sebuah sekolah menjadi korban pemerkosaan, penyekapan dan penyiksaan oleh geng beranggotakan lebih dari 40 orang pria dewasa.

Emma yang kini sudah terselamatkan dan bangkit dari keterpurukan selama 2 tahun dalam sekapan geng itu mengisahkan pengalaman pilunya.


Ia bertutur, statusnya sebagai siswi cantik dan teladan di sekolah berubah menjadi kelabu ketika banyak teman temannya sering mengajak chatting dan SMS hingga tengah malam.

Saking banyaknya penggemar dan kawan mengajak chatting, Emma sulit membedakan mana yang baik dan buruk.


Saat itu ia diajak bertemu dengan temannya setelah puas mengobrol chatting.

Ia mengira teman itu adalah orang baik dan penggemarnya karena kejadian sebelumnya juga aman dilakukan dengan kenalan yang lain.


Ternyata dugaan Emma salah, ia terjebak oleh geng keji yang biasa melakukan pemerkosaan dan mencari mangsa gadis gadis belia.

Dalam cerita yang ditulis the sun, siswi asal Skotlandia itu kemudian diajak oleh sekawanan pria dewasa.

Dia baru sadar setelah terbangun dalam kondisi sangat lemah dan begitu membuka mata, dilihatnya sekitar 40 orang pria dewasa berdiri menertawakan Emma yang terbaring tanpa sehelai kainpun.


Ia berulangkali diperkosa, dipukuli dan dibius oleh geng kejahatan seksual tersebut.

Penderitaan Emma berlangsung hingga dua tahun berada dalam penyekapan dan dipaksa melayani anggota  geng itu tanpa bisa berontak.


Setelah berhasil bebas dari penyekapan geng jahat itu, Emma mampu bangkit kembali dan memulihkan fisik dan mentalnya.

Sekarang ia sudah berusia 21 tahun punya anak dua dan menjadi pegiat sosial yang berusaha menyelamatkan  para remaja agar tidak mengalami seperti dirinya.


Dalam kisahnya, Emma mengkhawatirkan banyak remaja terjebak oleh rayuan dan pujian melalui SMS atau chatting via internet maupun handphone.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini