News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laporan dari Rusia

Hubungan Rusia-Indonesia Memasuki Babak Baru

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun.

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada penghambat yang berarti dalam hubungan Indonesia-Rusia yang saat ini tengah mengalami peningkatan. Rusia adalah mitra strategis Indonesia. Demikian rilis yang dikirim pihak Kedutaan Besar Indonesia (Kedubes RI) di Rusia ke redaksi Tribunnews.com, pekan ini.

Demikian disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun dalam kuliah umum di Peoples' Friendship University of Russia/RUDN (31/10/2012).

"Ekonomi Indonesia dan Kerjasama Ekonomi-Perdagangan Indonesia-Rusia" menjadi tema kuliah umum bagi sekitar 100 mahasiswa Fakultas Ekonomi RUDN dan staf pengajarnya. Hadir pula mahasiswa Indonesia yang tengah studi di universitas tersebut.

"Kami sangat senang mendapat banyak informasi baru dari kuliah umum ini", kata Prof. Ludmila Shkvarya, pengajar di univeritas tersebut.

Dalam kuliah umumnya, Dubes Djauhari menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia saat ini sangat stabil. Laju pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5 persen dalam dua tahun terakhir memberikan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.
    
"Indonesia telah bangkit pasca krisis ekonomi global 1998 dan kini memiliki ketahanan ekonomi serta menarik bagi perdagangan dan investasi internasional", kata Djauhari.

Ditambahkan bahwa untuk mewujudkan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, Pemerintah Indonesia telah mengembangkan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

Sementara itu, dalam kaitannya dengan hubungan Indonesia-Rusia, Dubes Djauhari menjelaskan pasang surut hubungan kedua bangsa. Dikatakannya, saat ini hubungan Indonesia-Rusia memasuki babak baru.

Dalam menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai hambatan pengembangan kerjasama dengan melihat potensi besar yang dimiliki kedua bangsa, Dubes Djauhari menyampaikan saat ini tidak ada penghalang yang berarti bagi pengembangan kerjasama ekonomi dan perdagangan baik secara politik maupun hukum. Akan tetapi, masih terdapat pandangan masyarakat Indonesia yang seolah-olah Rusia seperti dua atau tiga dasawarsa yang lalu, dan juga sebaliknya padangan masyarakat Rusia terhadap Indonesia.
 
“Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki pandangan tersebut. Rusia sudah berubah dan begitu juga dengan Indonesia", ujar Dubes Djauhari.

Ketertarikan mahasiswa terhadap Indonesia dan juga hubungannya dengan Rusia terlihat dari antusias mereka dalam menyimak isi kuliah umum tersebut. Selain itu, banyak pula pertanyaan yang diajukan seperti tentang usaha kecil dan menengah, investasi, pariwisata dan juga masalah sosial, budaya dan pendidikan.

"Suatu saat Anda-Anda ini yang akan menjadi ahli ekonomi, pengusaha, bekerja di suatu perusahaan penting atau pemerintahan. Peluang kerjasama dengan Indonesia yang sangat besar dan terbuka lebar menanti Anda", ujar Dubes Djauhari menutup kuliah umumnya.
 
Universitas RUDN merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Rusia dan juga dikenal luas di dunia. Univesitas yang pernah dinamakan Universitas Patris Lumumba ini memiliki ikatan sejarah erat dengan Indonesia pada saat pendiriannya di tahun 1960. Saat ini di RUDN belajar sekitar 25 ribu mahasiswa, 7 ribu orang diantaranya adalah mahasiswa asing dari 144 negara, termasuk 31 orang mahasiswa dari Indonesia.

INTERNASIONAL POPULER



Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini