News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laporan dari Rusia

Cuaca Ekstrim di Rusia Tak Goyahkan Semangat Mahasiswa asal Indonesia

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Djauhari Oratmangun berpose bersama mahasiswa asal Indonesia yang menuntut ilmu di Rusia.

Selain 6 mahasiswa yang belajar perminyakan, di Ibukota Republik Bashkortostan, Federasi Rusia ini juga terdapat 2 mahasiswa kedokteran umum di Baskhir State Medical University, Sarah Edna Fadilah dan Agustian Rushel.  Universitas khusus ilmu kedokteran ini baru saja merayakan Dies Natalis yang ke-80.  

Dalam pertemuan dengan Dubes RI, Valentin N. Pavlov, Rektor Bashkir State Medical University menyatakan sangat puas dengan prestasi akademis  dan keaktifan kedua mahasiswa Indonesia di berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Selain itu disampaikan juga harapan agar di tahun mendatang akan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang belajar kedokteran di Ufa.

"Saat ini terdapat 6 ribu mahasiswa di universitas kami termasuk mahasiswa-mahasiswa asing dari berbagai negara. Selain  kedokteran umum, mahasiswa juga bisa mengambil spesialisasi penyakit anak,  bedah, farmasi, serta kedokteran gigi" tambah Pavlov.

Di samping perminyakan dan kedokteran, juga ada seorang mahasiswa Indonesia yang mengambil jurusan mesin pesawat di Ufa State Aviation Technological University, yakni Suryadi.

Seperti mahasiswa-mahasiswa Indonesia lain di Rusia yang saat ini berjumlah 130 orang, mahasiswa-mahasiswa di Kota Ufa ini juga berharap agar kiranya di tahun mendatang akan semakin banyak mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Rusia. Mereka juga berharap Pemerintah Indonesia bisa memberikan perhatian yang sama dengan mahasiswa Indonesia di negara lain, antara lain dengan adanya bantuan beasiswa dari Pemerintah Indonesia.

"Saat ini di antara 9 mahasiswa Indonesia di Ufa, baru 2 orang yang menerima bantuan beasiswa unggulan dari Kemendikbud RI. Padahal semua sudah mengajukan permohonan dan mengisi aplikasi yang disyaratkan" ujar Surya yang disamping mempelajajari mesin pesawat juga menjadi atlet bulutangkis andalan kampusnya.

Meskipun begitu, Surya dan teman-temannyan Ufa tidak patah semangat, sambil terus berharap bantuan beasiswa dari pemerintah Indonesia, mereka memanfaatkan beasiswa dan fasilitas dari Pemerintah Rusia yang sudah mereka terima selama ini yakni tuition fee, asrama dan uang saku sekitar  50 US dollar per bulan untuk kebutuhan sehari-hari.

Rangga, mahasiswa program master jurusan produksi minyak mengatakan semua keterbatasan mereka jadikan sebagai tantangan dan bukan penghalang untuk terus maju dan belajar.

"Kalau melihat alumni-alumni Rusia yang saat ini sudah bekerja di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, kami yakin semua akan indah pada waktunya" ujar Rangga yang diamini teman-temannya.

Optimisme dan keyakinan memang selalu tampak dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Rusia termasuk di Kota Ufa ini. Musim dingin, bahasa, minimnya beasiswa yang diterima tidak mengurangi semangat dan kemauan keras untuk menyelesaikan kuliah pada waktunya.

Semoga tahun yang baru akan semakin membawa suasana dan harapan yang lebih cerah bagi mahasiswa Indonesia di Rusia.

C Novim Godom, Selamat Tahun Baru!

INTERNASIONAL POPULER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini