Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Keterlibatan politisi Jepang tidak sedikit terhadap anggota yakuza - mafia Jepang. Bahkan sampai dengan tahun 1969 hubungan politisi dengan yakuza masih terbuka, tak bermasalah diliput banyak media massa bebas. Namun belakangan setelah ke luar revisi UU Anti-Yakuza efektif mulai Oktober 2011, semua hubungan itu berubah total.
Seorang anggota yakuza yang terkenal ganas dan bahaya di Jepang, Tadamasa Goto, bahkan pernah transplantasi hati di RS UCLA Amerika Serikat beberapa tahun lalu, mengungkapkan kepada TV Yomiuri pada bulan Juli 2010 pada program "Takashin no Sokomade Itte Iinkai", bahwa dia senang dengan PM Jepang Shinzo Abe. Demikian diuktip Tribunnews.com, Selasa (19/2/2013).
"Saya rasa politisi harus beraksi lebih bertanggungjawab dan penuh dengan pengetahuan yang baik sehingga mereka bisa mengatur dengan baik kehidupan jutaan anggota masyarakatnya di Jepang dalam tangan mereka. Saya sebenarnya senang sekali sebenarnya dengan Abe pada awalnya. Tetapi belakangan dia menjadi kelihatan lemah dan terus saja menurun serta mengundurkan diri sebagai PM Jepang di tengah jalan. Olehkarena itu saya ingin politisi yang benar-benar kuat mengendalikan negara Jepang ini," kata Goto, menjelaskan.
Tahun 2006-2007 Shinzo Abe menjadi PM Jepang lalu mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang tidak memungkinkan. Tetapi saat ini sejak 26 Desember 2012 Abe dilantik kedua kali menjadi PM Jepang dia menyatakan sehat penuh dengan kesehatannya dan belajar dari pengalaman di masa lalu akan lebih baik lagi memimpin negeri Sakura ini, paparnya.
Karena Abe dianggap lemah, Goto lalu menunjukkan dua politisi yang disukainya dan dianggap kuat yaitu Shigeru Yoshida dan Nobusuke Kishi yang keduanya adalah mantan PM Jepang di masa lampau.
"Meskipun ribuan orang banyak yang menentang pakta kerjasama antara Jepang dan Amerika Serikat di masa lalu saat permulaannya, tetapi Kishi bergeming, dan dia tetap melanjutkan pakta kerjasama tersebut."
Ketika ditanyakan soal kebanggaan nasional, Goto menekankan bahwa hanya separuh warga Jepang yang punya rasa bangga terhadap negaranya sendiri.
"Harus lebih banyak lagi politisi Jepang yang perlu menunjukkan dan melaksanakan sentimennya akan kebanggaan kepada negaranya sendiri. Masyarakat harus sadar bahwa kebanggaan nasional dimulai dari hal yang sepele, cara orang Jepang mulai dibesarkan, lahir sebagai orang Jepang, dan semua itu harus dicurahkan dalam semua kegiatan kehidupannya, dimulai segalanya dengan baik tanpa malu-malu."
Goto juiga mengarang sebuah buku dengan judul Habakarinagara yang berisi hubunagn yakuza dengan politisi Jepang, termasuk juga hubungannya dengan kelompok yang mengaku mewakili Budha yaitu Soka Gakkai.
Selain itu Goto dicurigai sebagai orang yang memberikan perintah membunuh sutradara film Minbo, yaitu Itami Juzo yang diserang tahun 1992. Goto tampak benci dengan film Minbo karena dianggapnya sangat menjelekkan yakuza.
Saat ini Goto sedang "bertapa" mengikuti aliran Buddha di kuil daerah Kanagawa bawah bimbingan pendeta Budha, Jishu Tsukagoshi.
Info lengkap Yakuza silakan klik www.yakuza.in