TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah penelitian di Perancis menemukan bahwa jumlah perempuan yang menonton film dan video porno makin meningkat. Apa alasannya?
Ketika penelitian ini pertama kali dilakukan pada tahun 2006, 73 persen responden perempuan mengungkapkan bahwa mereka setidaknya menonton film dengan rating X minimal satu kali.
Ketika penelitian dilakukan lagi baru-baru ini, jumlah responden yang mengatakan "ya" pada pertanyaan yang sama menjadi 80 persen.
Kebanyakan dari responden menonton film atau video porno tidak dengan pasangannya. Hampir 50 persen dari mereka justru menontonnya sendiri.
"Perempuan sekarang lebih suka menikmati film porno sendirian," ujar salah seorang peneliti, Francois Kraus.
Dengan demikian, maka terjadi perubahan dalam diri perempuan saat menikmati seks. Perubahan itu meliputi kegiatan seksual dengan alat peraga seks untuk kepuasan sendiri.
Apa yang mendorong perempuan lebih menikmati film porno? Dr Nikki Goldstein, pakar seks dari drnikkig.com.au, mengungkapkan bahwa akses pornografi di tangan perempuan makin meningkat seiring perkembangan pesat teknologi dan internet.
"Menonton film porno menjadi salah satu bentuk eksperimen aman dari aktivitas seksual, dan sangat personal karena bisa dilakukan di rumah, serta menjadi lebih leluasa untuk melakukan eksplorasi tanpa seorangpun tahu," katanya memaparkan.
Di samping itu, sekarang sudah lumrah dan mudah diterima bahwa perempuan pun boleh melakukan eksplorasi terhadap hasrat dan seks yang diinginkannya seperti halnya pria.
Secara umum, perempuan masa kini sudah bisa mengontrol aktivitas seks yang dilakukan. Dalam budaya pop kita punya contoh seperti karakter Carrie Bradshaw dalam film Sex and the City, dan kemudian Anastasia Steele dalam novel Fifty Shades of Grey yang menonjolkan kebebasan perempuan dalam menikmati aktivitas seksualnya. Kedua kisah tersebut diciptakan (ditulis) oleh penulis perempuan. Tentunya, mereka lah yang mengerti keinginan kaum perempuan.
Diciptakannya tokoh-tokoh tersebut juga menunjukkan bahwa makin banyak konsumen pembaca novel erotis yang adalah kaum perempuan. Candace Bushnell (pencipta Sex and the City) dan E.L. James (penulis Fifty Shades of Grey) sadar ada target pasar cukup luas yang mereka tuju, yaitu perempuan. Mereka sadar bahwa perempuan pun berhak menikmati aktivitas seks.
(Rahman Indra/Sumber: CLEO)