News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Senat AS Sepakat Akhiri Shutdown

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS, Barack Obama, menyampaikan pesan terkait penutupan sejumlah instansi pemerintah federal, Selasa (1/9/2013).

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Barack Obama memuji para pemimpin Senat menyusul tercapainya kesepakatan kompromi untuk menaikkan batas utang dan pemberian dana sementara untuk kembali menjalankan pemerintahan.

Obama mendesak Kongres untuk bertindak cepat menyetujui undang-undang tersebut, untuk mengejar tenggat pembayaran utang.

"Sekarang Presiden ingin Kongres memastikan pemerintahan dapat dibuka kembali dan ancaman default akan dihapus," kata Juru bicara Gedung Putih Jay Carney, Rabu petang waktu setempat atau menjelang tengah malam waktu Indonesia.

Amerika sudah mendekati titik kritis tidak akan bisa lagi memenuhi kewajiban dan membayar utang, bila tak ada kesepakatan di Kongres, per 17 Oktober 2013.

Sementara gelombang lega menyapu Gedung Putih pada prospek berakhirnya shutdown, masih ada ketidakpastian mengenai undang-undang yang dibutuhkan, karena kubu konservatif tidak berminat membuat kompromi. Carney menolak berkomentar mengenai peluang terbitnya undang-undang tepat waktu untuk mencegah gagal bayar.

Carney juga menolak berkomentar bahwa kesepakatan kompromi yang dihasilkan senat ini merupakan kemenangan Obama. "Tidak ada pemenang di sini. Sudah ada harga yang telah dibayar," tepis dia.

Senat AS, Rabu, mengumumkan telah tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri penghentian layanan pemerintahan alias shutdown yang sudah berlangsung sejak 1 Oktober 2013. Penghentian layanan akan diakhiri sebagian, demi mencegah gagal bayar utang negara.

Layanan dijanjikan akan dibuka kembali, sebelum Rabu tengah malam waktu setempat. Keputusan ini langsung mendorong laju Wall Street. Pemimpin Mayoritas Senat Harry Reid memuji kesepakatan yang sudah dicapai dengan kubu Republik, dengan menyebutnya sebagai "bersejarah". "Pada akhirnya perbedaan politik dikesampingkan," kata dia.

Pertanyaan terbesar saat ini adalah apakah kesepakatan di Senat akan mendapat persetujuan bersama Senat dan DPR di Kongres, untuk bisa sampai ke meja Obama sebelum Rabu tengah malam. Bila kesepakatan tak segera tercapai, Amerika terancam gagal bayar atas utang dan tagihan negara.

Kedua kubu di Kongres harus bekerja cepat untuk meluncurkan UU, dengan meningkatnya kekhawatiran pemimpin Tea Party yang dipimpin Senator Ted Cruz dari Texas akan memblokir atau menunda kesepakatan demi mendesak reformasi atas UU Jaminan Kesehatan atau Obamacare.

Namun, Cruz kepada wartawan mengatakan bahwa dia tak akan menjegal kesepakatan ini. Meski demikian dia mengkritik Senat dengan menyebut mereka gagal mendengar keinginan orang Amerika yang meminta reformasi atas Obamacare.

Bursa saham Amerika langsung melambung begitu mendengar kabar ada kesepakatan untuk mengakhiri kebuntuan pembahasan fiskal di Kongres. Indeks Dow Jones Industrial Average, misalnya, melompat 200 poin.(Palupi Annisa Auliani/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini