TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sejumlah anggota Parlemen Amerika Serikat (AS) menolak usulan untuk mengampuni Edward Snowden, buron intelejen yang kini berada di Moskow, Rusia.
Anggota Kongres dari Partai Republik Mike Rogers dan senator Partai Demokrat Dianne Feinstein menolak ide pemberian pengampunan untuk Snowden. Kalau Snowden memang pembocor sejati, kata Feinstein, ia bisa saja melapor pada Komite Intelejen yang diketuainya.
"Kami akan menemuinya dan memeriksa informasi itu. Itu tidak terjadi dan sekarang ia melakukan tindakan yang sangat merugikan negaranya ," Senator Feinstein mengatakan dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS.
Sementara pada hari Minggu (4/11/2013) Gedung Putih menyatakan tak ada isu pemberian pengampunan tengah dibahas.
"Tuan Snowden melanggar hukum AS. Dia harus pulang dan bertanggung jawab di muka hukum," tegas penasihat Gedung Putih, Dan Pfeiffer, seperti dikutip dari AP.
Sebagai informasi, Snowden meminta masyarakat internasional agar mempengaruhi AS supaya sedia menanggalkan dakwaan selaku mata-mata dalam sepucuk surat yang dikirimnya melalui seorang politisi Jerman.
Setelah meninggalkan AS guna menghindari dakwaan, Snowden bermukim di Rusia dengan suaka sementara sejak Juni lalu. Dalam pelarian ini ia membawa serta sejumlah data yang menghebohkan tentang kegiatan intelejen AS yang merekam pembicaraan telepon dan lalu lintas surat elektronik, termasuk sejumlah pimpinan negara sahabat AS seperti Kanselir Jerman Angela Merkel.
Alhasil Informasi yang dibocorkan Snowden berbuah aksi protes dari sejumlah negara yang turut dimata-matai komunikasinya termasuk dari Indonesia.
Sementara itu, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau Jerman pekan lalu dengan mengejutkan menyatakan telah bertemu langsung dengan Snowden. Dia katakan bahwa mantan anggota intelijen AS ini siap menjelaskan pada aparat Jerman bagaimana penyadapan dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA).
Hans-Christian Stroebele memamerkan selembar surat pada wartawan di Berlin, Jumat (02/13) yang menurutnya ditulis Snowden.
"Berkata jujur bukan kejahatan," tulis Snowden dalam surat itu. (AP/AFP/BBC/CBS)