TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang, di hari Selasa (17/12/2013), mengumumkan akan membeli pesawat tempur siluman, pesawat pembom, dan kapal selam.
Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat menggelontorkan 240 miliar US Dollar, dalam rentang waktu 2014 hingga 2019 sebagai bagian penyebaran kekuatan militer strategis di bagian selatan dan barat negara mereka.
Belanja peralatan militer itu merupakan bagian dari upaya Pemerintah Abe untuk menormalkan kekuatan militer Jepang, sejak kekalahan dalam Perang Dunia II.
Abe mengatakan pergeseran stragei keamanan itu akan memungkinkan militer Jepang memikul tanggung jawab lebih besar di panggung dunia, dengan apa yang disebutnya sebagai pasifisme proaktif.
"Kami berharap memberikan kontribusi lebih bagi perdamaian dan stabilitas masyarakat internasional melalui pasifisme proaktif," katanya seperti dikutip dari Japantoday, Selasa (17/12/2013).
Peralatan tempur yang akan diboyong ke Jepang adalah, tiga pesawat pembom, 52 kendaraan amfibi, 17 Osprey helikopter hybrid, dan lima kapal selam.
Selain terdapat dua kapal perusak yang dilengkapi dengan sistem anti-rudal Aegis dan 28 jet tempur F-35, pesawat siluman jauh lebih unggul dari F-15.
Kebijakan itu diambil oleh rezim Abe, ditengah meningkatnya ketegangan sengketa perbatasan dengan China di wilayah Laut Cina Timur.
Namun tidak diketahui dari mana peralatan tempur itu akan dibeli. (japantoday)