News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2013

Palestina Berharap Pendapatan dari Pengunjung Gereja Kelahiran Yesus

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Gereja Nativity, tempat Yesus Kristus dilahirkan di Betlehem, Tepi Barat, Palestina

Tribunnews.com, Betlehem — Setelah satu dekade dilanda kerusuhan, kunjungan ke tempat kelahiran Yesus di Bethlehem mulai melonjak, meningkatkan harapan untuk pariwisata di Tepi Barat meskipun tembok pemisah milik Israel berdiri angkuh.

Israel mulai bekerja membangun penghalang megah ini -dijuluki "dinding apartheid" oleh Palestina, pada 2002 saat puncak pemberontakan atau intifada kedua.

Menteri Pariwisata Palestina, Rola Maayah melihat penghalang sebagai kunci rintangan pengunjung ke kota Bethlehem. "Kami dikelilingi oleh tembok tinggi, pagar dan pos pemeriksaan yang mengancam wisatawan," kata Maayah."

"Kami bisa mengembangkan pariwisata, menarik orang dari seluruh dunia, tapi itu tidak mungkin karena pendudukan Israel," tambahnya.

Keputusan UNESCO pada Juni 2012 yang menjadikan Gereja Nativity di Bethlehem sebagai situs warisan dunia, dipuji sebagai kemenangan diplomatik Palestina.

Bethlehem mengincar sektor pariwisata yang bisa meningkatkan ekonomi lokal. Di kota ini, hampir seperempat dari 25.000 penduduknya menganggur, dua dari tiga rumah tangga bergantung pada pariwisata untuk pendapatan mereka. Antara 2011 dan 2012, lebih dari dua juta orang mengunjungi kota.

"Ada lonjakan yang signifikan dalam pariwisata di Palestina pada tahun 2012 dengan kenaikan 18 persen dalam jumlah pengunjung," kata Maayah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini