News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wabah Penyakit Musim Dingin Norovirus Merebak, 905 Pelajar Jadi Korban

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Norou mewabah di hamatsu, Kamis (16/1/2014), dan Jumat (17/1/2014) besok 14 sekolah diliburkan. Virus ini menyebabkan 905 pelajar menjadi korban.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Wabah penyakit di musim dingin sering terjadi di Jepang kini wabah Norovirus menghantam 905 murid pelajar di 14 sekolah dasar yang mengeluh gejala muntah, diare dan sebagainya di kota Hamamatsu, perfektur Shizuoka sehingga sekolah di sana hari ini dan besok diliburkan.

Demikian diungkapkan Dewan Pendidikan kota Hamamatsu, Kamis (16/1/2014) kepada pers. Dari 905 orang, yang berat terkena virus dipastikan lima orang sehingga perlu perawatan serius.

Akibatnya hari ini dan sampai dengan besok semua staf sekolah melakukan pembersihan ke semua sekolah, bangku, meja lantai dan sebagainya agar dapat menjauhkan virus tersebut dari para pelajar di sana.

Norovirus adalah genus dari genetik beragam RNA beruntai tunggal, virus non-enveloped  dalam keluarga Caliciviridae. Dianggap sebagai strain varian dari spesies tunggal disebut virus Norwalk. Virus yang ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi tinja , melalui kontak orang - ke-orang  dan melalui aerosol dari virus dan kontaminasi selanjutnya ke permukaan. Noroviruses adalah penyebab paling umum dari viral gastroenteritis pada manusia , dan mempengaruhi orang-orang dari segala usia.

Infeksi norovirus ditandai dengan mual, muntah yang hebat, diare berair, dan sakit perut  dan dalam beberapa kasus, hilangnya rasa ingin makan, lemas. Kelesuan umum, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala, dan demam ringan dapat terjadi.

Penyakit ini biasanya membatasi diri, dan menjadi parah biasanya jarang terjadi. Virus ini mempengaruhi sekitar 267 juta orang dan menyebabkan lebih dari 200.000 kematian setiap tahun. Kematian ini biasanya di negara-negara kurang berkembang dan menyangkut anak muda maupun tua karena jarang melakukan imunisasi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini