TRIBUNNEWS.COM, VARNA - Banjir bandang di Bulgaria telah menewaskan sedikitnya 14 orang, termasuk dua anak, dengan orang-orang yang lain masih hilang, berdasarkan keterangan dari otoritas Bulgaria, Jumat (20/6/2014). Banjir bandang ini terjadi setelah kawasan timur negara itu dilanda hujan lebat.
Kawasan terparah terlanda banjir bandang ini adalah kota pelabuhan Laut Hitam, Varna, di Asparuhovo. Di kota ini, sedikitnya 11 orang tewas termasuk dua anak. Sementara itu, seorang anak berumur 7 tahun yang bisa diselamatkan mengatakan saat banjir menerjang dia sedang bersama adik dan neneknya.
Tiga korban tenggelam di kota timur laut terdekat Dobrich dan 150 orang dievakuasi dari bagian terendah kota, yang hingga Jumat malam mendapatkan ketinggian air setinggi pinggang.
Sebanyak 1.200 wisatawan termasuk dari Jerman, Rusia, dan Inggris dievakuasi, termasuk memakai helikopter, dari sebuah resor di dekat Albena, berdasarkan keterangan dari kepala resor Krasimir Stanev. Sementara itu, banyak anak-anak dari Urkraina yang masih tertahan di hotel mereka di desa Kranevo.
Puing bertumpukan dengan mobil dan pepohonan tumbang berserakan di jalanan sempit yang berlumpur di Varna. Bukit yang biasanya terlihat indah, "tenggelam" setelah hujan lebat mengguyur kawasan tersebut sepanjang Kamis (19/6/2014) malam, dengan sampah menyumbat drainase, dan menjadikan jalanan yang curam menjadi jalur aliran air deras.
Banyak rumah reyot hancur total setelah dilewati air. Otoritas setempat belum dapat memastikan apakah penghuni rumah-rumah tersebut selamat, sekalipun tak ada jasad ditemukan di sekitar reruntuhan.
Sementara itu, penyelam Angkatan Laut terus mencari kanal yang menghubungkan Danau Varna ke Laut Hitam, untuk "menguras" air dari banjir yang telah menyeret mobil, furnitur, sampah, dan pepohonan tumbang. Dua mayat ditemukan pula di perairan.