TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Pemenang Nobel Perdamaian Desmond Tutu mengecam para pemimpin Israel dan Palestina yang menurut dia bertindak kekanak-kanakan, ketika saling menyalahkan atas konflik berdarah terbaru di Jalur Gaza.
"Sekali lagi orang-orang Israel dan Palestina yang terlibat dalam adu kekerasan mematikan tit-for-tat yang tidak akan pernah ada pemenang, hanya merugi," kata pemuka agama Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/7/2014).
"Seperti anak-anak yang bermain dust-up, para pemimpin politik dan agama (di Israel dan Palestina) saling menjatuhkan, bukan untuk berdamai, melainkan untuk menyatakan 'Itu bukan kami, mereka yang memulainya'," lanjut kecaman Tutu.
Pesawat tempur Israel, Rabu, kembali membombardir Jalur Gaza dan menewaskan puluhan warga Palestina. Sebaliknya, kelompok Hamas membalas serangan tersebut dengan lontaran roket ke wilayah Israel.
"Dunia ingin melihat Israel dan Palestina menjadi lebih dewasa daripada saat ini, untuk mengambil sebuah tindakan, sebelum ada lebih banyak anak-anak yang terluka," kata Tutu.
Uskup emeritus Anglican Tutu (82), masih dianggap sebagai pilar moral di Afrika Selatan, termasuk untuk mendorong perdamaian di negara itu maupun dunia. Dia sudah sejak lama mengkritisi konflik panjang Israel-Palestina ini, dari sudut pandang religius.