TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempersalahkan Hamas atas jatuhnya korban warga sipil di Jalur Gaza. Ia mengatakan militan menyembunyikan bahan peledak di rumah sakit dan menggunakan warga Gaza sebagai perisai.
Ofensif Israel dimaksudkan untuk mengakhiri serangan roket Hamas terhadap Israel. Para pejabat Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 160 orang, terdiri dari militan, perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 1.000 lainnya luka-luka.
Selain serangan udara yang berlanjut, militer Israel untuk pertama kalinya melancarkan serangan darat hari Minggu (13/7/2014). Pasukan komando menarget lokasi peluncuran roket dalam sebuah serangan singkat.
Pihak berwenang menyatakan empat tentara Israel luka ringan dalam tembak menembak dengan para pejuang Palestina.
Serangan gencar semalam di Gaza Utara menyebabkan ribuan warga Palestina meninggalkan daerah itu lebih jauh ke arah selatan, dengan harapan menemukan tempat tinggal yang aman di sana. Banyak warga asing dan Palestina yang memiliki kewarganegaraan ganda meninggalkan Jalur Gaza hari Minggu.
Militer Israel telah memperingatkan warga Palestina yang tinggal di Gaza Utara agar mengungsi demi keselamatan mereka sendiri karena serangan-serangan udara akan semakin meningkat.