Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan istri Presiden RI pertama, Ratna Sari Dewi Soekarno--terlahir dengan nama Naoko Nemoto (74) kelahiran Tokyo, 6 Februari 1940--mengkritik keluarga Kaisar terutama Putri Aiko setelah Dewi membaca sebuah artikel dari sebuah mingguan Jepang mengenai kelakuan Aiko, putri dari Masako dan Pangeran Naruhiro, putra tertua Kaisar Jepang Akihito.
"Setelah membaca tiga artikel mengenai Aiko di sebuah majalah mingguan Jepang saya merasa aneh (lucu) terhadap pendidikan dan kedisiplinan yang terjadi pada putri Aiko," tulis Dewi pada blog nya awal bulan Agustus ini.
Dewi melihat pendidikan Aiko, misalnya saja mengenai cara makan.
"Ada tempat duduk, masa Aiko makan sambil berdiri. Bagaimana sih staf yang menjaganya, sangat arogan," tulisnya.
Demikian pula mengenai sekolah satu setengah tahun dilakukan oleh putri Aiko. Dewi mengkritik mengapa Putri Aiko tidak ikut ujian, lalu dalam waktu tiga bulan Putri Aiko terlambat masuk sekolah empat kali, dan dua kali tidak masuk sekolah. Semua itu dianggap sangat aneh bagi Dewi, tidak disiplin.
Padahal Aiko seharusnya bisa menjadi model bagi anak-anak lain. "Apalagi sebagai keluarga kekaisaran," kata Dewi.
"Bukankah orangtua, ayah dan ibunya yang seharusnya bertanggungjawab mendidik anaknya dengan baik sehingga bisa menjadi model bagi keluarga Kekaisaran dengan baik," kritiknya.
"Jika ayah Aiko, Naruhito menjadi Kaisar nantinya, tentu Aiko akan menjadi perhatian dan sangat sensitif di muka masyarakat sehingga mereka harus menjaga diri dengan baik di mata publik tentunya," papar Dewi.