Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Kisah sepasang kekasih di Tel Aviv ini, seakan menakhlikkan slogan pentolan band The Beatles John Lennon di medio 1970-an: "make it love, not war" (buatlah cinta, bukan perang).
Morel Malka (23) wanita cantik dari kalangan Yahudi, berani menerima pinangan lelaki pujaan hatinya dari etnis Arab di Israel bernama Mahmoud Mansour (26).
Keduanya, melangsungkan pernikahan kala perang Israel dan Palestina masih membara. Persisnya, lima jam menjelang lima hari gencatan senjata bakal berakhir, Senin (18/8/2014) malam waktu setempat.
"Kami berdua akan menikah dan berdansa sampai matahari terbit (habisnya masa gencatan senjata). Kami berdua mendukung prinsip koeksistensi Yahudi-Muslim, Arab-Yahudi, Israel-Palestina," tegas Mahmoud, seperti yang dilansir Mirror.
Namun, pernikahan dua sejoli ini bukan tanpa halangan.
Ayah mempelai wanita, menentang pernikahan itu.
Selain itu, 200 orang dari kelompok ultra-kanan menggelar aksi di sekitar tempat diberlangsungkannya pernikahan tersebut.
Empat di antara ratusan pendemo, ditangkap aparat polisi lantaran mau menerobos dan mengintimidasi 500 tamu undangan.
Sementara warga Israel lainnya menggelar aksi massa mendukung pernikahan Mahmoud-Morel.
Bahkan, Presiden Israel Reuven Rivlin turut mendukung pernikahan tersebut. Ia juga mengutuk aksi kaum ultra-kanan.
"Aksi itu merusak prinsip koeksistensi damai warga Yahudi-Arab di Israel. Tak seharusnya aksi seperti itu ada di negara yang bersifat Yahudi dan demokratis," tandasnya. (Mirror)